Edisi.co.id - Pengamat perkotaan dari Forum Warga Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menilai pernyataan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal warga eks Kampung Susun Bayam (KSB) sangat tendensius. Tigor menganggap Anies sedang melakukan akrobat politik dengan menuding seolah pemerintahan hari ini abai terhadap nasib warga eks KSB.
"Ga elok jika permasalahan kampung bayam dipolitisasi, karena kita mengamati betul kalau dia (Anies) yang bikin janji ke mereka. Harusnya kalau mau ditarik ke belakang, sebelum dia lengser, tunaikan dulu janjinya. Jangan seperti sekarang lempar batu sembunyi tangan," kata Tigor, Minggu (6/1/2024).
Diketahui, tanggal 27 Maret 2022 Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI pernah menjanjikan rumah susun bagi warga eks Kampung Bayam. Anies pun menyebutkan akan menyiapkan lahan urban farming untuk mereka bisa tetap bertani bayam dan kangkung di sana. Namun, sampai Anies lengser, Tigor menilai janji tersebut gagal diwujudkan.
Tigor pun menganggap bahwa polemik yang terjadi sekarang akibat dari ketidakmampuan Anies dalam memenuhi janjinya kepada warga eks KSB. Menurutnya, solusi untuk warga KSB itu justru hadir di era Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dengan menempatkan mereka di Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing. Bahkan, mereka mengaku nyaman dengan lokasi tinggal baru mereka.
Baca Juga: Bertolak ke Saudi, Menag Bahas Talimatul Hajj dengan Kementerian Haji
"Jangan dibolak balik, faktanya memang warga sudah tinggal di rusun Nagrak saat ini dan mereka nyaman. Soal polemik yang terjadi dari sebagian warga, mari hormati proses yang sedang berlangsung dan jangan ada pihak yang merecoki, menghasut warga," ungkapnya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu warga eks Kampung Bayam telah membuat kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menempati Rusun Nagrak. Hal ini pun dinilai sebagai wujud pemerintah daerah tetap hadir bagi warga Jakarta. Bahkan, pemprov DKI sudah mensosialisasikan dan mengajak warga untuk bersedia pindah ke rusun.
"Kini, mereka memiliki fasilitas yang lebih bagus tentunya. Ada dua kamar dan mereka nyaman tinggal di sana," kata Lurah Papanggo, Tomy Haryono di Jakarta, Sabtu (6/1).
Tomy menjelaskan, ajakan secara persuasif kepada warga untuk menempati rusun tersebut pun dilakukan dalam dua gelombang. Pertama, hanya 20 KK yang bersedia untuk dipindahkan. Disusul 15 KK yang bersedia pindah secara sukarela.
Baca Juga: Polemik Kampung Bayam, Pengamat ini Sebut Anies Harusnya Berterima Kasih ke Heru Budi Hartono
"Mereka kita minta pilih, bersedia untuk menempati unit yang mana. Mereka tertarik dengan Rusun Nagrak, sehingga rusun itu yang dipilih. Secara bangunan, memang bagus, dan warga setuju untuk dipindahkan," terangnya.
Artikel Terkait
Biaya Bulanan Rusun di DKI Masih Gratis, Rusun Nagrak Sediakan Tower 3 Relokasi Penghuni Eks Kampung Bayam
Ketum NJ Mania Ingatkan Penghuni Eks Kampung Bayam Jangan Gagalkan Tuan Rumah Piala Dunia
Relokasi Penghuni eks Kampung Bayam Sukses, Ketua Forum RT/RW Apresiasi Pj Gubernur Heru
GMT Institute Apresiasi Relokasi Warga Eks Kampung Bayam: Pj Gubernur Heru Budi Kasih Bukti
Tinggal di Rusun Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam Kini Menempati Hunian Layak
Polemik Kampung Bayam, Pengamat ini Sebut Anies Harusnya Berterima Kasih ke Heru Budi Hartono