Edisi.co.id - Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) atau Jakarta Islamic Centre (JIC) sukses menyelenggarakan JIC Digital School selama tiga hari, dari tanggal 18 hingga 20 Juni 2025 di Masjid Sejuta Pemuda, Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Personal Branding yang Positif bagi Personal, Komunitas, dan Lembaga melalui Media Sosial.”
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Kepala Pusat PPIJ, Dr. KH. Didi Supandi, Lc., MA., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya gerakan dakwah digital yang beretika, cerdas, dan berkelanjutan. Kiai Didi juga menyoroti tantangan generasi muda dalam menjaga nilai-nilai Islam di tengah arus deras informasi digital.
“Media sosial adalah ladang dakwah, jika kita tak pandai mengolahnya, kita bisa terhanyut oleh arusnya. Tapi jika kita cerdas, ia bisa menjadi alat perubahan,” ungkap Kiai Didi Supandi dalam sambutannya.
Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta dari berbagai elemen strategis, di antaranya komunitas pemuda dan penggerak masjid, mahasiswa dan aktivis kampus, konten kreator Muslim muda, hingga para pegiat dakwah digital. Para peserta datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Bekasi, Sukabumi, Purwakarta, Medan, Yogyakarta, Malang, dan kota-kota lainnya.
Baca Juga: Menkomdigi Kukuhkan Pengurus KORPRI: ASN Harus Jadi Garda Depan Digitalisasi Nasional
Didukung penuh oleh Pengurus Masjid Sejuta Pemuda, JIC Digital School menghadirkan narasumber profesional yang telah lama berkecimpung dalam dunia dakwah digital dan media sosial. Materi disampaikan secara tematik, interaktif, dan aplikatif, mulai dari strategi membangun personal branding Islami hingga praktik membuat konten digital yang berdampak.
Menariknya, dalam setiap sesi, peserta ditantang untuk membuat video pendek bertema inspiratif yang langsung dinilai oleh para pemateri. Ini menjadi ajang pembelajaran sekaligus unjuk kreativitas peserta dalam menerjemahkan nilai-nilai dakwah dalam format digital yang relevan dan menarik.
JIC Digital School 2025 membuktikan bahwa media sosial tidak sekadar ruang hiburan, melainkan arena dakwah modern yang bisa dioptimalkan dengan etika, kreativitas, dan visi keumatan. Harapannya, para peserta dapat menjadi pionir perubahan yang mampu membawa nilai Islam ke tengah masyarakat digital dengan cara yang bijak dan bermartabat.*
Artikel Terkait
Gelar Santunan Yatim dan Dhuafa, PPIJ Launching JICare
Spektakuler, Pertama PPIJ Persembahkan Drama Kolosal
PPIJ Gelar Studi Peradaban Islam di Maroko
PPIJ Ajak Anak Yatim Berwisata di Taman Safari
PPIJ Gelar Digital School Kerja Sama Masjid At-Taqwa Islamic Centre Kota Cirebon
PPIJ gelar Islamic Digital Fest 2024, Manfaatkan Teknologi untuk Kemakmuran Masjid