Edisi.co.id, Yogyakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan selamat Milad ke-60 kepada Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM). Peringatan milad kali ini mengangkat tema: “KOKAM Tangguh, Sinergi Menjaga dan Membangun Negeri”.
Dalam sambutannya pada Kamis (2/10), Haedar menekankan bahwa ketangguhan yang dimaksud harus mencakup aspek fisik, moral, mental, dan intelektual. Ia berharap KOKAM menjadi kader yang tidak hanya disiplin dalam fisik, tetapi juga unggul dalam karakter dan akhlak.
“KOKAM harus mampu menggabungkan kekuatan fisik, kedisiplinan, dan kekuatan akhlak. Karakter adalah kunci dalam setiap gerak dakwah dan pengabdian,” ujar Haedar.
Baca Juga: Keluarga Korban Tragedi Tanjung Priok 1984 Minta MUI dan Ulama Ambil Peran dalam Penuntasan HAM
Menurutnya, karakter dan akhlak adalah kekuatan utama bagi gerakan KOKAM dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) secara umum. Ia mengingatkan agar KOKAM tidak larut dalam arus negatif seperti materialisme, hedonisme, dan individualisme yang kini kian menggerus nilai perjuangan.
“Ketangguhan KOKAM harus menjadi satu kesatuan. Sinergi membangun dan membela bangsa tidak akan berhasil tanpa persatuan,” imbuhnya.
Haedar menegaskan bahwa usaha membangun negeri harus dilandasi ketulusan, keikhlasan, dan semangat berbagi. Dalam pandangan Muhammadiyah, kata Haedar, perjuangan kebangsaan tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai keislaman yang wasathiyah dan rahmatan lil ‘alamin.
Baca Juga: Hidupkan Kawasan Pasar Baru, Wagub Rano Resmikan Rute Baru Open Top Tour of Jakarta
“Peran kebangsaan harus menjadi bentuk pengabdian, bukan tuntutan. Mengabdi artinya memberi, bukan meminta. Inilah yang harus menjadi spirit utama dalam membangun Indonesia,” tegas Guru Besar Ilmu Sosiologi ini.
Lebih lanjut, Haedar menegaskan bahwa membangun bangsa bukan tugas satu kelompok atau golongan saja. Ia mengutip pernyataan Bung Karno bahwa Indonesia adalah milik semua, bukan hanya milik elite, golongan tertentu, atau orang-orang kaya semata.
“Indonesia bukan milik kekuatan politik tertentu saja, tetapi milik bersama. Maka KOKAM harus berada di garis depan membawa misi dakwah dan tajdid untuk kemajuan negeri,” ujarnya menutup sambutan.
Baca Juga: Industri Pengolahan Nonmigas Tetap Menjadi Penopang Utama Ekspor Nasional
Dalam usia ke-60 ini, Haedar berharap KOKAM tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan Islam berkemajuan dan semangat pengabdian yang tulus kepada Allah SWT dan bangsa Indonesia.
Artikel Terkait
Haedar Nashir buka Tanwir I Aisyiyah di Hotel Tavia Jakarta
Haedar Nashir : Ibadah Kurban Momentum Membebaskan Diri dari Pesona Duniawi
Tanggapi Wacana Sekolah Gratis, Haedar Nashir: Muhammadiyah tidak Menempatkan Lembaga Pendidikannya Sebagai Instrumen Bisnis
Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir: Stop Demonstrasi Anarkis, Saatnya Gandengan Tangan untuk Indonesia