Edisi.co.id-Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Utara melakukan kegiatan sharing season dengan sekolah-sekolah yang ada di wilayah Jakarta Utara.
Selain melakukan edukasi terkait Program JKN, BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Utara juga mengajak para siswa-siswi tersebut untuk menjalankan kegiatan promotif dan preventif untuk mencegah risiko penyakit kronis sedini mungkin.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Utara, Ropik Patriana dalam kegiatan dengan SMK Kesehatan Global Cendekia yang diadakan di Ruang Pertemuan di Kantor BPJS Kesehatan.
Baca Juga: PFKI Dorong FKTP Capai Indikator Kinerja Guna Memberikan Mutu Layanan Terbaik
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN khususnya di lingkungan pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan. Sebelumnya sudah kami lakukan himbauan terkait pelaksanaan skrining kesehatan, dan SMK Kesehatan Global Cendekia ini mendapat capaian tertinggi atas skrining kesehatan diantara sekolah di Jakarta Utara yang melaksanakan,” ujar Ropik.
Ropik mengapresiasi atas capaian skrining tersebut, tandanya dari kepala sekolah, guru dan muridnya mempunyai komitmen untuk menyukseskan program promotif dan preventif untuk mencegah risiko penyakit kronis.
Ropik juga mengingatkan bahwa, murid-murid dari SMK ini nantinya akan melakukan praktek di fasilitas kesehatan, dan harusnya mereka juga mempunyai bekal terkait pemahaman Program JKN.
Karena sudah 96% masyarakat Indonesia adalah peserta JKN. Sehingga Ropik berharap jika saat praktek mereka ditanyakan oleh peserta JKN, mereka dapat menjelaskan informasi dan prosedur yang benar terkait JKN.
“Kalian harus paham bagaimana pentingnya Program JKN dalam perjalanan pelayanan kesehatan saat ini. Dahulu, orang-orang itu mempunyai ketakutan untuk berobat, karena mereka tidak mengetahui nominal biaya yang harus dibayarkan kemudian. Sekarang, masyarakat tidak perlu takut lagi untuk datang ke fasilitas kesehatan meskipun itu untuk operasi, karena biayanya akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Karena sudah ada jaminan kesehatan yang mekanismenya itu saling menanggung, dengan prinsip gotong royong,” ujar Ropik.
Ropik juga mengatakan bahwa jika JKN kita tidak pernah gunakan, harusnya kita bersyukur dan tidak merasa rugi. Karena artinya kita membantu peserta JKN lainnya yang membutuhkan pengobatannya dijamin JKN.
Program JKN ini jika lebih didalami, bahwa program ini dihadirkan oleh negara agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah dan bisa terjamin biayanya.
Akan tetapi meskipun ada JKN, mindset kita diubah supaya harus tetap sehat, untuk itu harus melaksanakan preventif, yaitu dengan menjaga badan supaya tidak sakit. Untuk itu diharapkan anak-anak sedari dini sudah menjaga pola hidup dengan sehat dan menjaga asupan makanannya.
“Sekolah kami adalah sekolah yang berkecimpung di bidang kesehatan, keperawatan, farmasi dan laboratorium medik. Untuk itu kami sangat mendukung apa yang menjadi program JKN salah satunya yaitu skrining kesehatan. Pola hidup menjadi tanggung jawab masing-masing orang, akan tetapi sudah menjadi tanggung jawab kita yang mengerti kesehatan untuk mengingatkan orang-orang di sekitar kita untuk melakukan pola hidup yang sehat dan baik,” ujar Kepala Sekolah SMK Kesehatan Global Cendekia, Siti.
Menurut Siti, sudah menjadi tugasnya dan murid-muridnya yang tahu tentang kesehatan untuk kita saling berbagi ilmu dan mengedukasi masyarakat di sekitar. Diharapkan, informasi yang diterima hari ini, dapat diteruskan kepada teman, keluarga dan orang sekitar.
Dan pemahaman tentang Program JKN dapat sama dan dapat dimengerti. Sehingga masyarakat semakin tidak takut untuk berobat karena sudah mengerti tentang prosedurnya.***