Edisi.co.id, Bandung - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengunjungi eksportir teh yaitu teh Walini di Bandung, Jawa Barat pada Senin, (23/12). Pada kesempatan tersebut, Mendag menyampaikan harapannya agar makanan dan minuman (mamin) produksi Indonesia mampu menjadi raja di negeri sendiri sekaligus menembus pasar global.
“Teh Walini telah menunjukkan kualitas yang mampu bersaing di pasar internasional karena sudah memenuhi standar negara tujuan ekspor dan mempunyai daya saing. Selain dukungan manajemen yang mumpuni, produk yangdiekspor harus bisa beradaptasi. Artinya, harus bisa mengikuti standar negara tujuan ekspor,”kata Mendag Budi Santoso.
Ia mengungkapkan, Kemendag melalui perwakilan perdagangan di luar negeri terus berupaya memperluas pasar ekspor produk-produk Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Mendag mengajak eksportir mamin untuk memanfaatkan perwakilan perdagangan RI di luar negeri, seperti atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dalam perluasan pasar ekspor pelaku usaha.
“Kami akan terus membantu eksportir melalui perwakilan di luar negeri, yaitu atase perdagangan dan ITPC, untuk memasarkan produk mamin di Indonesia. Tentu ini termasuk untuk produk PT Perkebunan Nusantara (PTPN), termasuk ke pasar-pasar baru,” imbuhnya.
Walini merupakan salah satu produk hilir teh milik PTPN I Regional 2 yang merupakan produsen teh terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 100 tahun. Walini diproduksi di pabrik yang terletak di kebun Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung dan telah menjadi merek yang dikenal sejak 2002.
Baca Juga: Baru Tiba di Tanah Air, Prabowo Langsung Pimpin Ratas Kabinet di Halim
Jenis produk utama teh Walini, adalah teh celup dan teh seduh dengan beragam varian, di antaranya teh melati, teh hijau, teh hitam, teh putih, serta teh buah dengan varian lemon, leci, dan kismis hitam (blackcurrant).
Produk teh Walini telah berhasil menembus pasar internasional, dengan pangsa pasar ekspor terbesar ke Amerika Serikat (40persen), diikuti oleh Jerman (15persen), Malaysia (11persen), Inggris (11persen), dan sejumlah negara lainnya seperti Polandia, Australia, Jepang, Pakistan, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Kanada.
Keberhasilan Walini menembus pasar internasional didukung oleh pemenuhan beragam standar yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor.
Baca Juga: Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun: GRCE, Tonggak Profesionalisme Media
Indonesia saat ini berada di peringkat ke-16 sebagai negara eksportir teh terbesar di dunia, dengan kontribusi ekspor sebesar 0,86persen. Pada periode Januari—Oktober 2024, ekspor teh Indonesia tercatat mencapai USD 44,66 juta.
Sebagai perbandingan, pada 2023, ekspor teh Indonesia tercatat mencapai USD 69,01 juta.Negara pesaing utama ekspor teh Indonesia di antaranya Tiongkok, Kenya, Sri Lanka, India, dan Uni Emirat Arab. Sedangkan, negara pengimpor terbesar di dunia untuk produk teh pada 2023, yaitu