Edisi.co.id - Momen kebersamaan yang jarang terjadi terlihat dalam perayaan ulang tahun Didit Hediprasetyo, putra Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Acara ini mempertemukan banyak anak Presiden Indonesia dari berbagai generasi dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan.
Prabowo, Titiek Soeharto, dan Didit tak melewatkan kesempatan untuk berfoto bersama para tamu undangan yang hadir.
Baca Juga: Ini Komentar Warganet Saat Tahu Anak-anak Presiden Republik Indonesia Berkumpul Rayakan Ulang Tahun Didit Prabowo
Mereka melakukan "groufie" dengan Prabowo berada di tengah-tengah keramaian.
Tamu yang hadir dalam acara ini termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan istrinya, Selvi Ananda, serta Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Selain itu, terlihat pula kehadiran Puan Maharani, Guruh Soekarnoputra, Pinka Hapsari, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Annisa Pohan, Yenny Wahid, serta Ilham Habibie.
Dari jajaran pemerintahan, hadir pula Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Wamendikti Stella Christie. KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre juga turut meramaikan suasana perayaan.
Tamu-tamu yang hadir mengenakan pakaian bernuansa Raya.
Titiek Soeharto dan Puan Maharani tampil dalam balutan baju kurung bermotif, sementara Annisa Pohan anggun dengan kaftan.
Di sisi lain, AHY mengenakan baju koko yang menambah suasana lebih formal namun tetap santai.
Acara ini menjadi sorotan publik karena selama ini anak-anak Presiden Indonesia belum pernah terlihat berkumpul bersama dalam satu acara non-kenegaraan.
Salah satu tokoh yang hadir dalam acara ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan momen langka dan berharga.
Ia merasa senang bisa berkumpul dan berbincang santai dengan sesama anak Presiden RI lainnya.
"Sangat jarang sekali para putra-putri Presiden RI bisa berkumpul dan bersenda gurau di satu meja,” kata AHY di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Minggu 23 Maret 2025.
“Juga membicarakan hal-hal yang baik untuk negeri ini, dan saya rasa indah kalau antar pemimpin, antar tokoh, juga keluarganya bisa terus menyambung silaturahmi, dan juga terus memiliki energi positif," tambahnya.
AHY menilai bahwa acara ini menjadi contoh bagaimana perbedaan politik tidak boleh menghalangi hubungan persahabatan dan persaudaraan.
"Kita ketahui politik itu sering kali panas, berbeda, dan lain sebagainya, tapi ditunjukkan bahwa ternyata pada akhirnya persahabatan, persaudaraan itu juga lebih penting dari sekedar kompetisi politik," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kompetisi dalam dunia politik itu wajar, namun setelahnya semua pihak harus tetap berdamai dan menjalin hubungan baik.
"Pada saatnya kompetisi ya kompetisi, kita menjadi kompetitor, ingin sukses, ingin menang, pasti,” tutur AHY.
“Tapi setelah selesai ya sudah, kita bareng-bareng lagi, kita akur lagi, kita dekat lagi, dan tidak ada membawa perasaan-perasaan yang tidak baik begitu," pungkasnya.09:36
Mereka melakukan "groufie" dengan Prabowo berada di tengah-tengah keramaian.
Tamu yang hadir dalam acara ini termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan istrinya, Selvi Ananda, serta Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Selain itu, terlihat pula kehadiran Puan Maharani, Guruh Soekarnoputra, Pinka Hapsari, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Annisa Pohan, Yenny Wahid, serta Ilham Habibie.
Dari jajaran pemerintahan, hadir pula Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Wamendikti Stella Christie. KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre juga turut meramaikan suasana perayaan.
Tamu-tamu yang hadir mengenakan pakaian bernuansa Raya.
Titiek Soeharto dan Puan Maharani tampil dalam balutan baju kurung bermotif, sementara Annisa Pohan anggun dengan kaftan.
Di sisi lain, AHY mengenakan baju koko yang menambah suasana lebih formal namun tetap santai.
Acara ini menjadi sorotan publik karena selama ini anak-anak Presiden Indonesia belum pernah terlihat berkumpul bersama dalam satu acara non-kenegaraan.
Salah satu tokoh yang hadir dalam acara ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan momen langka dan berharga.
Ia merasa senang bisa berkumpul dan berbincang santai dengan sesama anak Presiden RI lainnya.
"Sangat jarang sekali para putra-putri Presiden RI bisa berkumpul dan bersenda gurau di satu meja,” kata AHY di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Minggu 23 Maret 2025.
“Juga membicarakan hal-hal yang baik untuk negeri ini, dan saya rasa indah kalau antar pemimpin, antar tokoh, juga keluarganya bisa terus menyambung silaturahmi, dan juga terus memiliki energi positif," tambahnya.
AHY menilai bahwa acara ini menjadi contoh bagaimana perbedaan politik tidak boleh menghalangi hubungan persahabatan dan persaudaraan.
"Kita ketahui politik itu sering kali panas, berbeda, dan lain sebagainya, tapi ditunjukkan bahwa ternyata pada akhirnya persahabatan, persaudaraan itu juga lebih penting dari sekedar kompetisi politik," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kompetisi dalam dunia politik itu wajar, namun setelahnya semua pihak harus tetap berdamai dan menjalin hubungan baik.
"Pada saatnya kompetisi ya kompetisi, kita menjadi kompetitor, ingin sukses, ingin menang, pasti,” tutur AHY.
“Tapi setelah selesai ya sudah, kita bareng-bareng lagi, kita akur lagi, kita dekat lagi, dan tidak ada membawa perasaan-perasaan yang tidak baik begitu," pungkasnya.09:36
-