Edisi.co.id Jagat media sosial, khususnya platform X, kembali diguncang oleh perbincangan soal keabsahan ijazah Sarjana Kehutanan milik mantan Presiden Joko Widodo.
Isu ini mencuat kembali pada Senin, 14 April 2025 setelah pernyataan Guru Besar Hukum Pidana Universitas Gadjah Mada (UGM), Markus Priyo Gunarto, kembali menjadi sorotan publik.
Markus mengungkapkan bahwa ijazah milik Jokowi memang pernah ada, namun kini tak lagi ditemukan dalam arsip resmi UGM.
Karena dokumen itu hilang, pihak terkait pun akhirnya membuat ulang ijazah tersebut.
“Ijazah Jokowi pernah ada tetapi tidak ditemukan dalam arsip resmi kampus,” ucap Markus, seperti dikutip dalam pernyataannya pada Senin, 15 April 2025.
Ucapan Markus itu langsung menimbulkan gelombang respons dari warganet.
Banyak yang mempertanyakan kredibilitas UGM sebagai institusi pendidikan tinggi ternama.
Salah satunya ditunjukkan akun @HukumDan yang menulis, “Anda gak usah berdalih kalau ijazah Jokowi itu hilang min @UGMYogyakarta.”
Tak hanya itu, sejumlah pengguna X turut membagikan analisis dari Roy Suryo, pemerhati telematika sekaligus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga.
Roy kembali mengangkat soal ketidaksesuaian foto dalam ijazah Jokowi yang beredar. Ia bahkan mengklaim bahwa sosok dalam foto tersebut adalah kerabat dekat Jokowi.
“Dia memang seorang Direktur Utama PT Bara Toba Energy,” kata Roy, merujuk pada Dumatno Budi Utomo, yang menurutnya merupakan sepupu Jokowi dan mantan atlet bulutangkis, dikutip pada YouTube Abraham Samad pada Rabu, 16 April 2025.
Meski banyak komentar miring, tak sedikit pula warganet yang membela Jokowi.
Salah satu akun yang mengunggah data keanggotaan Jokowi di organisasi mahasiswa pecinta alam Silva UGM adalah @amelcewaw.
Dalam unggahannya, terlihat formulir pendaftaran yang mencantumkan biodata Jokowi sebagai anggota Silva pada 26 Maret 1981.