berita

Deteksi Dini Kanker hingga Pencegahan Jantung, Warnai Penutupan Bakti Indonesia 2025

Minggu, 24 Agustus 2025 | 18:54 WIB
Bakti Indonesia 2025

Edisi.co.id - Perayaan kemerdekaan bersama Bakti Indonesia 2025 di Pura Agung Besakih, Bali, resmi ditutup pada Minggu, 24 Agustus 2025. Selama tiga hari, acara ini menghadirkan berbagai kegiatan sosial, bazaar UMKM, pelayanan kesehatan gratis, serta Healthy Talk yang sarat edukasi dan inspirasi bagi masyarakat.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Bakti Indonesia tidak hanya menjadi ruang perayaan, tetapi juga jembatan persaudaraan lintas agama dan budaya. Setelah Masjid Istiqlal (2023) dan Gereja Kathedral Jakarta (2024), kali ini giliran Pura Agung Besakih yang menjadi saksi perayaan kemerdekaan dengan pesan utama: keberagaman adalah kekuatan bangsa.

Rangkaian acara dimulai dengan peresmian dan talkshow tentang Nasionalisme, hingga kegiatan doa bersama lintas agama, pentas seni budaya, hingga kegiatan sosial untuk masyarakat sekitar.

Hari kedua kemudian diisi dengan Healthy Talk seputar kesehatan mata, pentingnya peran keluarga dalam menjaga kesehatan mental, serta tips menjaga kesehatan gigi dan mulut agar tetap produktif.

Memasuki hari ketiga sekaligus penutup rangkaian Bakti Indonesia, acara dibuka dengan Healthy Talk dari Yayasan Kanker Indonesia bertajuk “Kenali Gejala Kanker Secara Dini Melalui Cara Periksa Payudara Sendiri (SADARI).”

dr. Ni Wayan Tianimg, S.Si., M.Kes mengajarkan langsung teknik pemeriksaan SADARI di depan cermin, baik untuk wanita yang sudah menopause maupun satu minggu setelah menstruasi. Ia menegaskan pentingnya deteksi dini, terutama jika ditemukan tanda-tanda seperti benjolan keras, perubahan bentuk puting, atau keluarnya darah dari puting.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Pemilik Bisnis Roti di Malang BestDough Bakery: Omzet Sempat Jatuh 2 Tahun, Lalu Bangkit 750 Persen

Selain itu, ia mengingatkan gaya hidup sehat dapat membantu menurunkan risiko kanker, antara lain dengan rutin mengonsumsi makanan berserat, kaya antioksidan dari buah dan sayur, mengurangi makanan berlemak, olahan, tinggi garam maupun gula.

Healthy Talk terakhir ditutup dengan paparan dari dr. Bagus Made Indrata Saputra, RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, yang membahas “EKG: Gejala Awal Penyakit Jantung.”

Ia menyoroti masih tingginya angka kematian akibat Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan serangan jantung, yang mencapai 32% di dunia. Faktor risiko meliputi usia, kebiasaan merokok, riwayat penyakit diabetes atau hipertensi, hingga faktor genetik.

dr. Bagus menekankan pencegahan sebagai kunci utama: berhenti merokok, menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan mengontrol berat badan. Kabar baiknya, berbagai tindakan medis terkait penyakit jantung kini sudah ditanggung oleh BPJS, sehingga masyarakat diharapkan tidak menunda pemeriksaan.

Dengan berakhirnya sesi ini, rangkaian Bakti Indonesia 2025 resmi ditutup, meninggalkan pesan penting bahwa merawat kesehatan fisik dan mental adalah bagian dari rasa syukur atas kemerdekaan, serta fondasi untuk membangun bangsa yang kuat.

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB