Sumardji memastikan, transparansi menjadi kunci agar keputusan yang diambil PSSI benar-benar mencerminkan kondisi lapangan.
Sikap Kluivert yang Tuai Kritik
Sorotan publik tak berhenti pada hasil buruk semata. Patrick Kluivert dinilai gagal menunjukkan sikap ksatria usai Timnas kalah 0-1 dari Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu, 12 Oktober 2025.
Sebagian publik menyoroti momen saat para pemain menghampiri suporter untuk memberi apresiasi, Kluivert justru memilih diam di area bangku cadangan.
Sikap itu menuai kritik tajam. Banyak yang menilai Kluivert tidak menaruh respek terhadap pendukung setia yang datang jauh-jauh ke Arab Saudi.
Di sisi lain, Jay Idzes mendapat pujian karena menunjukkan teladan dengan menyapa suporter meski dalam kekalahan.
Perihal itu, Wakil Ketua Umum PSSI 1, Zainudin Amali menyatakan pihaknya menunggu laporan lengkap dari manajer tim terkait kejadian tersebut.
“Itu yang kami tunggu laporan dari Pak Sumardji. Jadi kita tunggu keseluruhan perjalanan timnas, karena beliau ikut sejak awal,” ucap Amali kepada awak media di Jakarta, pada Senin, 13 Oktober 2025.
Suara Publik dan Tanggung Jawab Kluivert
Tagar #KluivertOut kini menjadi trending di media sosial X. Kekecewaan suporter bukan hanya karena hasil buruk, tetapi juga karena dianggap hilangnya karakter permainan yang sempat dibangun Shin Tae-yong.
Di sisi lain, publik menilai Kluivert belum menemukan pola permainan yang cocok bagi skuad Merah Putih.
Menanggapi tekanan itu, Kluivert akhirnya angkat bicara lewat akun Instagram pribadinya, @patrickkluivert9, pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Kluivert mengaku bertanggung jawab penuh atas kegagalan Timnas Indonesia dan menyebut kekalahan dari Arab Saudi dan Irak sebagai pelajaran pahit.
“Untuk Indonesia, saya merasakan sakit hati dan kekecewaan yang sama seperti Anda. Sebagai pelatih kepala, saya bertanggung jawab penuh,” tulis Kluivert.
Juru taktik asal Belanda itu juga menegaskan, timnya telah bekerja keras dengan sepenuh hati dan berkomitmen membangun fondasi baru bagi masa depan sepak bola Indonesia.