“Neraca perdagangan Indonesia tumbuh luar biasa hingga mencapai 45,8 persen, mencerminkan peningkatan ekspor dan daya saing industri nasional,” ujar Prof. Perdana.
Ia juga menyampaikan bahwa berbagai program unggulan pemerintah telah berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Angka pengangguran berhasil turun ke level 4,76 persen berkat program Makan Bergizi Gratis, program magang nasional, dan Koperasi Desa Merah Putih yang dijalankan dalam setahun pemerintahan Prabowo-Gibran,” jelasnya.
Selain itu, penurunan tingkat kemiskinan menjadi catatan penting keberhasilan pemerintah.
“Tingkat kemiskinan kini hanya berada di angka 4,76 persen, menjadi yang terendah sejak krisis ekonomi tahun 1998, sekaligus bukti keberhasilan program pengentasan kemiskinan,” tegas Prof. Perdana.
“Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,12 persen, sebuah capaian luar biasa di tengah ketidakpastian ekonomi global, dan menjadi hasil nyata kebijakan ekonomi setahun pemerintahan Prabowo-Gibran,” lanjutnya.
Menurutnya, pemerintah juga berhasil menjaga stabilitas harga dan fiskal negara.
Pada kesempatan yang sama, Ekonom Senior, Drajad Wibowo, menilai program swasembada pangan di era Presiden Prabowo mempermudah akses petani terhadap pupuk bersubsidi setelah aturan-aturan yang berbelit disederhanakan agar penyalurannya lebih cepat dan tepat sasaran.
"Langkah deregulasi membuat petani kini lebih mudah memperoleh pupuk bersubsidi untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional," tetegasnya.
Drajad pun mengapresiasi pemerintah yang memberi perhatian besar terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan, dengan 15 juta nasabah perempuan mendapatkan akses pembiayaan untuk membuka dan mengembangkan usaha.
"Kebijakan ini mendorong tumbuhnya wirausaha perempuan di berbagai daerah dan memperkuat struktur ekonomi keluarga di tingkat akar rumput," terangnya.