Edisi.co.id, Yogyakarta - Sebagai upaya untuk memperkuat layanan transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di kawasan aglomerasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta terus mengoptimalkan layanan KA Bandara Adi Soemarmo (BIAS). Layanan ini telah menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat di wilayah aglomerasi seperti Kecamatan Boyolali, Surakarta, Karanganyar, Sragen dan sekitarnya menuju Bandara Adi Soemarmo dan Kota Madiun sekitarnya maupun sebaliknya dengan ketepatan waktu, kenyamanan prima, serta tarif yang terjangkau.
KA BIAS mencatatkan pertumbuhan positif pada Januari-September periode tahun 2022-2025. KA BIAS berhasil melayani total 54.158 penumpang naik dan turun di tahun 2022, kemudian pada tahun 2023 sebanyak 118.902 penumpang yang naik dan turun atau meningkat tajam sebesar 119,6 %, diikuti tahun 2024 dengan total penumpang mencapai 174.002 atau tumbuh sebesar 46,3% dan kini di tahun 2025 meningkat signifikan sebesar 252% dengan total 613.403 penumpang.
Peningkatan drastis di tahun 2025 disebabkan penambahan stasiun pemberhentian yaitu Stasiun Palur di Daop 6 Yogyakarta dan Stasiun Caruban di wilayah Daop 7 Madiun, serta meningkatnya minat masyarakat untuk naik kereta api dalam berbagai momen peak season dan banyaknya longweekend sepanjang tahun 2025. Kenaikan volume penumpang baik naik dan turun paling terlihat signifikan di Stasiun Solobalapan yang merupakan salah satu stasiun simpul integrasi antarmoda yang selain melayani kereta bandara juga melayani kereta api jarak jauh dan KRL commuterline, serta terkoneksi dengan terminal Tirtonadi yang memudahkan akses lanjutan para pengguna KA BIAS ke destinasi berikutnya.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Pemuda Muhammadiyah DKI Kukuhkan Komitmen Wujudkan Jakarta Kota Dunia
“Sebagai bagian dari sistem aglomerasi, KA BIAS berperan strategis dalam mendukung konektivitas antarkota. Selain itu, kehadiran KA BIAS dapat menjadi alternatif, untuk mengurangi kemacetan lalu lintas menuju Bandara Adi Soemarmo. Kesadaran masyarakat yang semakin aware terhadap penggunaan transportasi umum seperti kereta api yang turut mendukung kebijakan green transportation dengan mengurangi emisi yang dihasilkan dari kendaraan pribadi juga menjadi faktor penting dari pertumbuhan positif ini,” ucap Feni Novida Saragih, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta.
Lebih lanjut, Feni menambahkan bahwa kehadiran KA BIAS dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Solo sampai Madiun, karena terhubung dengan stasiun-stasiun yang memiliki konektifitas strategis ke kota besar yang memiliki potensi wisata menarik sehingga para penumpang atau wisatawan dapat mengeksplore dan turut membantu pertumbuhan ekonomi kreatif di beberapa wilayah tersebut.
“Kehadiran KA BIAS merupakan wujud nyata komitmen KAI dalam membangun konektivitas transportasi yang efisien di wilayah aglomerasi Daop 6. Kami terus memperkuat integrasi agar masyarakat memiliki pilihan transportasi yang nyaman, terjangkau, dan tepat waktu menuju Bandara Adi Soemarmo maupun yang akan berwisata ke beberapa wilayah yang di lewati KA BIAS. Harapan kami, layanan ini dapat semakin mendorong mobilitas ekonomi dan pariwisata di wilayah Solo dan sekitarnya,” tutup Feni.
Baca Juga: Jokowi Bilang Whoosh Bakal Hidupkan Titik-Titik Ekonomi, Menkeu Purbaya Sebut Belum Ada Perkembangan
Daop 6 Yogyakarta berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan kereta api yang semakin relevan dengan kebutuhan mobilitas masyarakat masa kini dan juga memberikan dampak positif bagi lingkungan di sekitarnya untuk terus maju dan bertumbuh.