berita

PTPN IV Hadir di COP30, Tunjukkan Transformasi Sawit Rendah Emisi Lewat Proyek Biogas POME

Senin, 17 November 2025 | 14:11 WIB
Paviliun Indonesia pada Conference of the Parties ke-30 (COP30)

COP30 juga menjadi panggung bagi PalmCo untuk menyampaikan peta jalan dekarbonisasinya. Salah satu proyek strategis yang sedang dikebut adalah pembangunan fasilitas Compressed Bio Methane Gas (CBG), yang kini memasuki tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi penuh pada kuartal IV tahun 2026.

Energi bersih dari fasilitas tersebut direncanakan dipasok ke PT Pertagas Niaga melalui skema jual-beli jangka panjang dengan model Build Own Operate Transfer.

Proyek CBG merupakan bagian dari 47 inisiatif energi terbarukan yang disiapkan PalmCo hingga 2030, mencakup perluasan pemanfaatan biogas, cofiring, biomassa, biodiesel, dan pembangunan sejumlah pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) baru.

Dengan implementasi penuh peta jalan itu, PalmCo menargetkan penurunan emisi hingga 1.067.760 ton CO₂e pada tahun 2030, atau setara penurunan 54,46 persen dibandingkan skenario business as usual.

Mendorong Integritas Proyek Karbon Indonesia

Paviliun Indonesia di COP30 mengusung tema “Accelerating Substantial Actions of Net Zero Achievement through Indonesia High Integrity Carbon”. Dalam konteks ini, PalmCo menjadi salah satu perusahaan yang dipilih untuk menunjukkan proyek berintegritas tinggi dari sektor perkebunan.

Sejumlah studi internasional menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah POME untuk produksi biogas dapat mengurangi emisi metana secara signifikan, sekaligus menyediakan sumber energi bersih bagi masyarakat dan industri. Model pengelolaan limbah semacam ini juga sejalan dengan praktik best available technology yang diadopsi berbagai negara produsen minyak nabati.

Kehadiran PalmCo di COP30 mempertegas peran sektor sawit Indonesia dalam pasar karbon global—bukan hanya sebagai komoditas energi dan pangan, tetapi sebagai bagian dari solusi iklim berbasis inovasi.

Dari Belém ke Indonesia: Arah Baru Dekarbonisasi Sawit

Partisipasi PalmCo dalam daftar 40 Proyek Karbon Indonesia memberi sinyal bahwa upaya dekarbonisasi sawit mulai bergerak dari skala proyek ke skala industri. Skema pembiayaan karbon internasional membuka peluang baru bagi modernisasi perkebunan, sekaligus meningkatkan daya saing sawit Indonesia di tengah tuntutan pasar global yang semakin ketat.

“Ini bukan sekadar pencapaian perusahaan, tetapi wujud kontribusi kami untuk posisi Indonesia dalam diplomasi iklim dunia,” kata Jatmiko.

Dengan langkah yang terus diperkuat, COP30 menjadi momentum bagi PTPN IV PalmCo menunjukkan bahwa transformasi hijau di sektor sawit bukan lagi wacana melainkan proses yang tengah berjalan, bertahap, dan terukur.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB