Edisi.co.id - Cerita pilu datang dari para korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Bencana yang terjadi pada akhir November 2025 itu, membuat warga kesulitan jaringan internet hingga listrik, terlebih sejumlah akses jalanan yang terputus akibat terjangan banjir.
Terkini, seorang ibu yang menjadi korban bencana banjir dan longsor di Desa Bukit Tempurung, Aceh, yang juga pernah mengalami Tsunami pada tahun 2004 silam.
“Ini pengakuan seorang ibu di Desa Bukit Tempurung dan kakak ini yang juga korban tsunami yang saat itu kehilangan suaminya," demikian tertulis dalam unggahan TikTok @yunimakeover, pada Jumat, 19 Desember 2025.
"Hilang suami nya, namun banjir bandang di Aceh Tamiang ini bahkan lebih buruk lagi baginya," tambah postingan itu.
Banjir Bandang di Aceh Tamiang
Dalam postingan yang sama, terlihat sang ibu menjelaskan pada bencana banjir bandang di Aceh Tamiang, bantuan yang datang tidak merata.
Hal tersebut, menurutnya telah mengakibatkan rakyat menderita, kekurangan air bersih, dan malam gelap gulita.
"Kami hilang arah, tidak ada tempat untuk berpegang," ucap sang ibu.
"Ini kami ya, yang di kota saja begini nasib kami, apalagi yg di desa dan di pelosok sana. Jadi kakak ini dulu korban tsunami,” tambahnya.
Bandingkan saat Tsunami Aceh di 2004
Sang ibu juga menceritakan saat dirinya mengalami bencana tsunami yang terjadi pada 2004 silam.
Ia menilai, kondisi fasilitas yang rusak pascabencana tsunami kala itu lebih cepat pulih dibandingkan dengan banjir bandang yang melanda wilayahnya kali ini.
"Kita ingat kembali, tsunami saat itu ada fasilitas yang masih berfungsi di tempat-tempat lain, jaraknya cukup dekat," ucap sang ibu.