Edisi.co.id- Antusiasme minat masyarakat Kecamatan Bojongsari dan sekitarnya terhadap budidaya menanam anggur sangat besar.
Ini terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir dalam kegiatan Pelatihan Budidaya Anggur pada program Anggurin Angguran, Sabtu, 11 Maret 2023.
Bertempat di SDN Bojongsari 01 puluhan peserta pelatihan anggur begitu semangat mengikuti kegiatan tersebut.
Daud Sulaiman ketua Paguyuban RT RW Kelurahan Bojongsari yang juga salah satu inisiator program anggurin angguran sangat senang dengan semangat para peserta.
Baca Juga: Ternyata Penggemar Kartun Upin Ipin, Nyai Sinta Nuriyah Wahid Dapat Ucapan Selamat Ulang Tahun Ke-75
Daud melanjutkan ini terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir dan bertanya serta berkonsultasi tentang bertani anggur yang baik dan benar dengan hasil maksimal.
Daud menambahkan pelatihan kali ini memang agak sedikit berbeda dengan pelatihan sebelumnya.
Dimana kali ini peserta pelatihan dapat melihat dan mencicipi langsung buah anggur yang sudah kita tanam di halaman kantor kelurahan Bojongsari.
"Saya melihat antusiasme peserta selain semangat, semuanya begitu happy mengikuti kegiatan ini," ujar Daud Sulaiman.
Di tempat yang sama Heni salah satu peserta mengatakan bahwasa dirinya sudah mengikuti pelatihan ini sebelumnya dan ini yang kedua kalinya pada kegiatan dan program yang sama di Bojongsari.
"Intinya sih sangat senang bisa menanam sendiri pohon anggur dan bisa makan anggur hasil tanaman sendiri," ujar Heni.
Heni meyakinkan kepada orang-orang yang tidak percaya bahwa anggur bisa di tanam di Indonesia, ini salah satu buktinya di kelurahan Bojongsari buahnya bagus dan banyak, datang saja kemari ke kantor kelurahan Bojongsari tandasnya.
Sementara itu Aris salah satu peserta pria menambahkan ini (anggur) seharusnya menjadi ikon selanjutnya di Kota Depok, setelah belimbing.
"Karena mudah di tanam tidak perlu lahan yang luas dan masa waktu tanam yang tahan lama serta ini sangat prospektif terhadap ketahanan ekonomi, sebagai investasi kedepan dan selain itu juga sangat menguntungkan," ujar Aris.
Dalam pelatihan tersebut Nasrulah (PPL Pertanian Limo) sebagai narasumber kegiatan, menguatkan bahwa pada dasarnya tidak ada istilah tangan panas dan dingin dalam menanam.