Edisi.co.id - Tiga nama Calon Presiden (Capres) mempunyai kans yang kuat dan kompetitif. Hal ini terungkap dari beberapa temuan survei yang dilakukan lembaga survei dengan jumlah responden pemilih yang berselisih tipis.
Poltraking Indonesia berbendapat bahwa calon wakil presiden menjadi variabel yang sangat menentukan dalam Pemikihan Presiden (Pilpres) 2024
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menegaskan, Capres memilih cawapres yang tidak tepat, bisa jadi perolehan suaranya pun akan turun.
“Cawapres bisa membuat seorang capres mendapatkan dukungan, atau justru menurun. Kami dalam survei ini memberikan alternatif yang bisa diambil,” ujar Hanta saat menyampaikan paparan publik tentang Temuan Survei Nasional tentang Pergeseran Peta Elektoral Capres, Cawapres, dan Partai Politik Pada Tiga Survei Nasional Terbaru di Jakarta, Jumat (28 April 2023).
Hanta menambahkan, hasil survei menunjukkan, pada simulasi 10 nama cawapres, hanya tiga nama yang elektabilitasnya berhasil menembus angka dua digit dan cukup kompetitif.
"Data terbaru pada survei April 2023 menunjukkan Erick Thohir (17,1%), Sandiaga Salahuddin Uno (15,5%), dan Ridwan Kamil (13,5%). Sementara nama lainnya, Mahfud MD (7,8%), Agus Harimurti Yudhoyono (7,7%), Khofifah Indar Parawansa (6,8%), Puan Maharani (3,5%), Airlangga Hartarto (3,1%), Muhaimin Iskandar (3,0%), dan Andika Perkasa (2,5%)," papar Hanta.
Bandingkan dengan hasil survei Maret 2023, Erick Thohir (16,7%), Ridwan Kamil (14,2%), Sandiaga Salahuddin Uno (13,0%). Sementara nama lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono (8,0%), Khofifah Indar Parawansa (6,9%), Mahfud MD (5,5%), Puan Maharani (3,0%), Muhaimin Iskandar (3,1%), Andika Perkasa (2,7%), dan Airlangga Hartarto (2,2%).
"Dan pada survei Februari 2023, di mana Ridwan Kamil masih 16,7%, lalu Erick Thohir (16,5%), dan Sandiaga Salahuddin Uno (11,9%). Sementara nama lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono (8,7%), Khofifah Indar Parawansa (6,7%), Mahfud MD (4,8%), Andika Perkasa (2,7%), Puan Maharani (2,5%), Muhaimin Iskandar (2,4%), dan Airlangga Hartarto (1,9%)," imbuhnya
Dalam temuan survei nasional ini, Poltracking Indonesia menggunakan metodologi dengan populasi survei warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih atau berusia lebih dari 17 tahun atau sudah menikah.
"Metode sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel 1.220 responden, (margin of error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%). Adapun survey tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih pada Februari, Maret, dan April 2023," pungkasnya