Oleh: Sekretaris Majelis Penasehat Persatuan Islam Prof. Dadan Wildan Anas.
Edisi.co.id, Madinah - Mengawali Bulan Mei di Tanah Suci. Senin, 1 Mei 2023, pukul 03.30 bergegas menuju Masjid Nabawi. Jemaah umroh Syawal 1444 H yang bergabung dengan PT. Karya Imtaq, baru tiba di Madinah minggu malam pukul 20.30. Senin dinihari, sudah mengetuk pintu Masjid Nabawi. Berharap dapat menunaikan shalat di raudhah. Taman Surgawi. Raudhah, berada di antara kamar Nabi Muhammad SAW yang sekarang menjadi makam beliau dengan mimbar masjid nabi.
Makam Rasulullah itu, awalnya kamar tidur beliau. Yang ditinggalinya bersama Siti Aisyah binti Abu Bakar. Sebelum diperluas, Makam Rasulullah SAW dikenal dengan nama Masqurah.
Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar. Apalagi mewah. Ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat fakir-miskin yang tidak memiliki rumah. Orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid.
Baca Juga: Panglima TNI: Kejadian Konflik Militer Di Sudan Jangan Sampai Terjadi di Indonesia
Masjid Nabawi dibangun pertamakali oleh Nabi Muhammad SAW pada 622. Lahan masjid dimiliki dua anak yatim, Sahal dan Suhayl. Lalu dibeli oleh Nabi Muhammad SAW.
Berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada 17 H. Renovasi kedua oleh Khalifah Utsman bin 'Affan pada 29 H.
Awal abad ke-20 masehi, saat Kerajaan Arab Saudi berdirI, masjid nabawi mengalami perombakan besar-besaran. Dilanjutkan pada 1951, semasa Raja Ibnu Saud (1932–1953). Dan Pada 1974, Raja Faisal memperluas masjid Nabawi. Perluasan masjid juga dilakukan pada masa kekuasaan Raja Fahd pada 1985. Di tahun 2012, proyek masjid nabawi sudah mencapai titik akhir. Mesjid yang besar. Luas. Indah. Dengan payung payung otomatis yang menutupi seluruh areal halaman masjid. Lebih dari 1,6 juta jamaah dapat beribadah di mesjid ini dengan khusyu.
Usai salat subuh, saya bergegas menuju Makam Rasulullah SAW dan Jamaah sudah antri berdesakan. Namun, berjalan perlahan. Tiba di depan makam rasulullah. Kami sampaikan salam. Assalamu'alaika ya Rasulullah. Assalamu'alaika ya Abu Bakar. Assalamu'alaika ya Umar amirul mukminin. Kami ucapkan salam kepada tiga hamba kekasih Allah yang dimakamkan di sana. Khusus bakda shalat subuh, tidak perlu mengantongi tasreh atau surat izin memasuki makam.
Rasulullah.
Siangnya. Pukul 14.00. Saya kembali ke Makam Rasulullah SAW. Kali ini, bersama seluruh jamaah umrah Syawal 1444 H yang bergabung dengan PT. Karya Imtaq. Laki-laki dengan izin tasreh, dijadwalkan pukul 14.00. Diizinkan masuk ke raudhah dan makam nabi. Untuk jamaah perempuan, diberikan waktu pukul 08.00 pagi.