Edisi.co.id - Persoalan kependudukan adalah salah satu permasalahan dalam pembangunan. Tingginya jumlah penduduk jika tidak disertai dengan kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan.
Kabupaten Bogor, dengan jumlah penduduk terbesar di Jawa Barat, tidak lepas dari masalah kependudukan. Perlu ada strategi yang komprehensif agar persoalan kependudukan di Kabupaten Bogor dapat teratasi dengan baik.
Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah merancang program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) sebagai salah satu solusi mengatasi persoalan kependudukan sejak dini di tingkat lini lapangan. SSK dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan baik SLTP maupun SLTA bekerjasama dengan dinas pendidikan.
Baca Juga: Sejumlah Pelajar di Banjarmasin Terkena Penyakit Kudis
SSK menyasar kelompok remaja yang ada di bangku sekolah. Tujuannya agar mereka sadar dengan persoalan dan dinamika kependudukan sehingga dapat mengatasinya di masa depan.
Berbagai isu tentang kependudukan akan dibahas dalam SSK, khususnya yang terkait dengan persoalan yang dihadapi oleh remaja. Mulai dari soal ancaman pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, bahaya pernikahan dini, dampak pergaulan bebas, hingga ancaman peredaran narkoba.
Di SSK para siswa akan diajari bagaimana bersikap bijak dalam menghadapi persoalan kependudukan melalui pengalaman belajar langsung di lapangan. Kegiatan SSK diintegrasikan dengan mata pelajaran yang sudah ada di sekolah. Selain itu, juga akan disediakan pojok kependudukan yang berisi tentang bahan bacaan dan alat peraga dan permainan yang terkait dengan masalah kependudukan beserta solusi untuk mengatasinya.
Sebagai program yang penting untuk menyiapkan remaja usia sekolah agar tumbuh menjadi SDM yang unggul dan berkualitas, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melakukan rintisan Sekolah Siaga Kependudukan. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pembentukan SSK di SMP Negeri 1 Kemang, Kabupaten Bogor, Kamis, 17 November 2022.
Baca Juga: Perubahan Jadwal Operasi MRT Jakarta
Dalam kegiatan itu, hadir Subkor Dalduk DP3AP2KB Kabupaten Bogor, Amin Munandar, SH dan Korlap KB Kecamatan Kemang, Khairunnas, S.HI., MM. Kehadiran keduanya disambut hangat oleh Kepala SMP Negeri 1 Kemang, Dr. Hj. Dini Kurniani, M.Pd beserta jajaran guru.
Pada kegiatan yang diformat dalam bentuk sosialisasi dan diskusi implementasi SSK pada Kurikulum Merdeka itu, Kasek Dr. Hj. Dini Kurniani, M.Pd menyambut antusias dengan ditetapkannya SMP Negeri 1 Kemang sebagai rintisan SSK. "Program SSK ini sejalan dengan ditetapkannya sekolah kami sebagai Sekolah Penggerak," ujarnya.
Amin Munandar, SH dalam sambutannya berharap SMP Negeri 1 Kemang dapat melaksanakan program SSK ini dengan baik. "Program ini sangat berguna agar siswa-siswi kita sadar dengan persoalan kependudukan. Kita berharap melalui program SSK mereka memperoleh bekal agar dapat menjadi SDM yang berkualitas di masa depan," tuturnya.
Amin juga menyampaikan akan mengajak guru-guru SMP Negeri 1 Kemang untuk studi banding ke SMP Negeri 1 Cisolok, Kabupaten Sukabumi sebagai sekolah yang sudah berhasil menjalankan program SSK. "Kami akan ajak beberapa guru untuk ke SMP Negeri 1 Cisolok sebagai pionir program SSK, agar mereka bisa melihat langsung bagaimana SSK dilaksanakan," tukasnya.
Sementara, Khairunnas, Korlap KB Kecamatan Kemang yang menjadi narasumber dalam kegiatan itu menegaskan, SSK bukan mata pelajaran tersendiri. "Kami sadar, mata pelajaran di sekolah sudah sangat banyak. SSK bukan mata pelajaran tersendiri. Materi SSK terintegrasi dengan mata pelajaran yang sudah ada," tegasnya./Naz