Edisi.co.id - Para pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) perlu terus meningkatkan kualitas produknya dengan memperbaiki pola pengelolaan, termasuk masalah teknis produksi dan pemasarannya. Hal tersebut penting untuk menyesuaikan dengan tuntutan konsumen yang semakin meningkat, baik menyangkut kualitas produk maupun layanannya.
Menyadari hal tersebut PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang turut peduli pada pengembangan UMK. Berbagai jenis usaha telah dibina oleh KAI melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), termasuk di sektor peternakan sapi perah. Sebagai mitra binaan, para peternak ini tidak hanya mendapatkan bantuan permodalan, tetapi juga mendapat pembinaan dan pendampingan, berupa pelatihan.
“Para peternak perlu terus meningkatkan pengetahuan agar usahanya makin maju dan berkembang di tengah persaingan yang kian meningkat,” kata Agus Setyono, Manager PKBL PT KAI (Persero), saat membuka pelatihan Kelompok Peternak Sapi Perah di Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat.
Peserta Kemitraan Kereta Api Indonesia dengan Para Peternak Sapi yang Mengikuti Pembinaan
Pelatihan diselenggarakan 30 Desember 2019, bertempat di Green Forest Resort, Bandung, diikuti 10 peternak yang sudah menjadi mitra binaan. Kegiatan ini dilakukan KAI bekerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), sebuah BUMN yang khusus bergerak di bidang pengembangan UMK. Kerjasama ini dimulai dari tahap seleksi calon mitra binaan, penyaluran pembiayaan hingga pelatihan dan pendampingan.
“Kita berharap kerjasama ini bisa memberikan manfaat yang optimal bagi semua pihak, baik peternak, KAI maupun PNM,” kata Atep Iyan, Wakil Pimpinan PNM Cabang Bandung.
Sementara itu Ketua Kelompok Peternak, Asep Feri, mengucapkan terima kasih kepada KAI dan PNM yang telah membantu para peternak yang menjadi anggota kelompoknya. Dia yakin prospek usaha peternakan ini masih sangat cerah terlebih dengan adanya dukungan program kemitraan ini, serta makin meningkatnya kebutuhan susu, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Dalam pelatihan itu ada dua materi utama yang disampaikan, pertama, tentang “Upaya Peningkatan Kualitas Susu”, oleh Dadang Mulyana, seorang trainer yang sangat menguasai masalah peternakan sapi perah. Kedua, tentang “Motivasi Usaha Budidaya Sapi Perah”, yang disampaikan oleh Mahmud Hidayat, S.ST, seorang Penyuluh Lapangan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Bandung Barat. Pada kesempatan itu juga disampaikan bantuan peralatan dari KAI kepada kelompok berupa berupa 10 unit skop. (WIL)