berita

Khawatir Covid-19, Direktur PAUD Institute: Pemerintah jangan Terburu-Buru New Normal bagi Sekolah

Rabu, 3 Juni 2020 | 11:46 WIB
IMG-20200603-WA0114

 

Edisi.co.id - Hingga saat ini pandemi Covid-19 masih membayangi dan belum jelas kapan berakhir serta kurva possitif masih amat tinggi. Sampai saat ini belum ada kapastian kapan aktivitas belajar mengajar di sekolah dibuka atau diaktifkan kembali.

Bermunculan kepermukaan berbagai wacana pro dan kontra soal waktu pembukaan sekolah baik Juni, Juli, atau Desember 2020.

Direktur PAUD Institute Dhanang Sasongko menjelaskan, apapun skenario pembukaan sekolah dengan membagi waktu belajar pagi dan siang, dan juga tetap menerapkan physical distancing atau hanya duduk 1 sisiwa 1 bangku, serta ada wacana akan melakukan Rapid Test (RT) kepada semua siswa ketika akan masuk sekolah.” Hal ini tidak akan efektif dan tetap berisiko selama wabah ini belum bisa dikendalikan. Jelas Dhanang kepada edisi.co.id, Rabu (3/6/2020).

Selama disekolah siswa akan ada interaksi, akan ada dialog antara siswa lainnya dengan para guru lainnya juga, apakah hal ini bisa dijamin oleh pihah sekolah.

Dhanang meminta kepada pemerintah pusat maupun daerah agar tidak terburu buru mengambil keputusan New normal bagi dunia pendidikan, dikarenakan saat ini angka anak terinfeksi semakin meningkat. Jangan sampai ada serangan corona gelombang kedua terutama untuk anak anak melalui kegiatan tatap muka di sekolah.

“Dhanang menilai, sosialisasi selama siswa dan guru berada dilingkungan sekolah tidak akan efektif jika tetap jika dipaksa dilakukan proses belajar mengajar berlangsung di tengah pandemi yang belum terkendali saat ini,” kata Dhanang.

“Risikonya terlalu besar dan dikhawatirkan jumlah angka positif akan bertambah dan membuat kerja keras kita menanggulangi Covid-19 akan semakin berat,” lanjut Dhanang

Selain faktor keamanan, kondusifitas, faktor psikologis dan kesiapan orang tua dan siswa juga perlu menjadi perhatian sebelum sekolah dibuka. Faktor ekonomi juga harus dipikirkan karena selama masa Covid-19,masyarakat mengalami dampak ekonomi serius terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

“Bagaimana dengan biaya uang masuk dan uang-uang lainnya, ini harus kita pikirkan. Karena bagi orang tua yang anaknya tahun ini naik jenjang pendidikan dari TK ke SD, atau SD ke SMP dan SMP ke SMA/SMK tentunya harus menyiapkan banyak hal dan itu tidak mudah disaat ekonomi sulit terdampak Covid-19,” ucap Dhanang yang juga sebagai pemerhati anak.

Terakhir kata Dhanang, menurut saya membuka sekolah atau memulai tahun ajaran baru tahun 2020 harus didasarkan pada satu indikator yaitu situasi sudah aman, kondusif dan kurva Covid-19 sudah mulai landai.

Kontributor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB