Edisi.co.id, Jakarta - Pimpinan Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Tarbiyah-Perti) mengutuk keras tindakan brutal tentara Israel terhadap rakyat Palestina. Tindakan tersebut dinilai merupakan pelanggaran HAM berat sebagaimana diatur dalam tata hukum internasional.
“Kami mengajak segenap umat beragama di Indonesia untuk melakukan segala upaya guna menghentikan tindak kekerasan yang dilakukan tentara Israel atas penduduk Palestina dan jamaah Masjid Aqsha.”
Demikian pernyatan yang ditandatangani Ketua Umum PP Tarbiyah-Perti, KH. Drs. Basri Bermanda, MBA dan Sekretaris Jenderal Drs. H. Pasni Rusli (17/5).
Tarbiyah-Perti meminta pemerintah Indonesia bersama negara-negara Islam, untuk berperan lebih aktif membantu penyelesaian konflik Israel-Palestina, sekaligus terus mendorong Dewan Keamanan PBB agar bertindak cepat guna menyelamatkan warga Palestina. “Menyerukan kepada negara-negara Islam untuk bersatu menghentikan arogansi tentara Israel serta menghormati hukum internasional”.
Kepada umat Islam khususnya warga Tarbiyah-Perti diminta untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik melalui doa maupun dukungan nyata lainnya.
Tarbiyah-Perti lahir tanggal 5 Mei 1928, di Candung, Bukittinggi, Sumatera Barat, atas inisiatif Syekh Sulaiman Ar-Rasuly dan beberapa ulama lainnya. Organisasi ini menganut paham Ahlussunnahwaljamaah dan dalam bidang ibadah dan syariah bermazhab Imam Syafi'i.
Pada mulanya organisasi ini bernama Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PTI) yang lebih fokus pada bidang pendidikan dan pengajaran Islam, dakwah dan amal sosial lainnya. Pada masa awal kemerdekaan, organisasi ini pernah menjadi partai politik dengan nama Partai Islam Perti (PI Perti).
Pada tahun 1969, sesepuh dan pendiri Perti, Syekh Sulaiman Ar-Rasuly mendekritkan agar kembali pada khittah semula sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang dakwah, sosial dan pendidikan.
Kini Tarbiyah-Perti sudah memiliki berbagai lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia terutama Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan beberapa daerah lainya. (Asri Al Jufri)