Edisi.co.id - Banyak negara berharap perang Rusia vs Ukraina segera berakhir.
Pasalnya, sejak meletusnya perang di Eropa Timur, ekonomi di sejumlah negara terguncang hingga memicu krisis pangan dan energi di seluruh dunia.
Sebagaimana diketahui, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu, sejumlah negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi ke Rusia dengan maksud untuk membuat Rusia menghentikan serangannya.
Baca Juga: Ternyata Pilihan Mobil Mewah Eks Taksi, Mulai Rp 200 Jutaan
Nyatanya, sanksi tersebut justru menjatuhkan Eropa ke dalam jurang krisis, khususnya krisis energi.
Lantas, apakah sanksi ekonomi akan ikut berakhir jika perang Rusia vs Ukraina berhenti? Ekonom Senior Indef Muhammad Nawir Messi menilai berakhirnya perang Rusia vs Ukraina.
Baca Juga: Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh yang Viral, Warga NTT Syok Berat, Polisi Kuak Warungnya
Tak menjamin sanksi yang dijatuhkan kepada pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin akan selesai.
berhentinya perang tidak secara otomatis akan membuat supply chain membaik dan sanksi juga ikut berakhir.
Kondisi tersebut menurut dia perlu diantisipasi oleh Indonesia.
Baca Juga: Viral! Pelecehan Seksual di Universitas Gunadarma Depok
Disisi lain, dia cukup khawatir tekanan harga pangan pada 2023 mendatang jauh lebih kuat dibandingkan tahun ini.
Kekhawatiran tersebut datang dengan pertimbangan-pertimbangan dalam negeri, terutama terkait ketersediaan produksi dan juga pertimbangan pasar global dimana harga pangan terus merangkak naik, sementara beberapa negara produsen utama mulai menutup perdagangannya.
Artikel Terkait
Viral! Pelecehan Seksual di Universitas Gunadarma Depok
Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh yang Viral, Warga NTT Syok Berat, Polisi Kuak Warungnya
Ternyata Pilihan Mobil Mewah Eks Taksi, Mulai Rp 200 Jutaan