Pesan Kultural Lebaran Idul Fitri Bagi Umat Islam

- Jumat, 28 April 2023 | 11:46 WIB
Momen Iedul Fitri mempererat Tali Silaturahmi keluarga
Momen Iedul Fitri mempererat Tali Silaturahmi keluarga

Oleh : Yons Ahmad)*

Edisi.co.id-Perspektif seorang muslim, biasanya memandang idul fitri sebagai momentum untuk mengembalikan fitrah manusia yang suka kebaikan dan kedamaian.

Idul fitri berasal dari kata dalam bahasa Arab ’idun (kembali) dan al-fitrah (watak/dasar manusia).

Dalam konteks Indonesia, Idul Fitri sering diimplementasikan dengan aktivitas halalbihalal atau silaturahmi. Silaturahmi sendiri dalam bahasa Arab, terderivasi dari shilatun, artinya “menyambung”, dan al-rahimu berarti “kasih sayang”.

Dalam pemahaman pada umumnya, idul fitri menandakan berakhirnya waktu puasa ramadan dan diartikan juga sebagai hari kemenangan.

Baca Juga: Curhatan Warga Pulau Harapan Kepada Bhabinkamtibmas Dalam Giat Jumat Curhat

Makna spiritual yang terdapat di dalamnya selain refleksi dan kegembiraan, idul fitri juga sebagai waktu untuk amal, yang dikenal sebagai Zakat al-Fitr.

Idul fitri juga dimaksudkan sebagai waktu sukacita dan penuh berkah bagi seluruh umat muslim dan waktu untuk membagikan harta kekayaan seseorang kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di hari raya.

Umat Islam, pada momentum idul fitri ini, punya makna yang filosofis, tentang bagaimana ajaran Islam benar-benar menjadi ajaran yang membahagiakan, memberikan rasa kenyamanan.

Selebrasi idul fitri, sejatinya menunjukkan bagaimana ajaran kasih sayang umat Islam tak hanya sekadar menjadi teori dalam perspektif teologis semata.

Akan tetapi dapat diimplementasikan oleh umatnya sehingga bisa memberikan dampak yang signifikan bagi umat Islam lainnya, bahkan umat non muslim.

Baca Juga: Jumat Curhat Pulau Tidung Warga Ucapkan Terim Kasih Polisi Jaga Kamtibmas Tetap Kondusif

Kenapa? Karena ajaran Islam universal. Ajaran yang baik bagi umat non muslim sekalipun.

Itu sebabnya, idul fitri boleh dimaknai secara praktis bukan pada banyaknya makanan yang kita punya di hari raya, melainkan berapa banyak bantuan yang kita berikan pada mereka yang kekurangan.

Bukan soal barang atau baju baru dan mewah, melainkan seberapa bersihnya hati kita untuk mau memaafkan orang lain.

Halaman:

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kesombongan, Dosa Pertama Makhluk Tuhan

Jumat, 16 Juni 2023 | 08:39 WIB

Menakjubkan Muslim yang Tenang Hadapi Ujian

Rabu, 7 Juni 2023 | 15:00 WIB

Melihatlah Ke Bawah

Selasa, 23 Mei 2023 | 23:39 WIB

Benarkah Dunia Bagi Mukmin Ibarat Penjara ?

Jumat, 12 Mei 2023 | 21:55 WIB

Kok Sabar Melulu Sih?

Jumat, 12 Mei 2023 | 21:43 WIB

Mengetahui Filosofi Ketupat Lebaran

Rabu, 3 Mei 2023 | 16:59 WIB

Pesan Kultural Lebaran Idul Fitri Bagi Umat Islam

Jumat, 28 April 2023 | 11:46 WIB

Apakah Kita Masih Fitri ?

Minggu, 23 April 2023 | 21:56 WIB

Hikmah Puasa ke 29, Makna Ied Menurut ulama

Sabtu, 22 April 2023 | 18:30 WIB

Hikmah Puasa ke 26, Menggapai Lailatul Qodar

Selasa, 18 April 2023 | 17:40 WIB

Hikmah Puasa ke 25, Riungan Tadarus Al-Qur'an

Selasa, 18 April 2023 | 17:25 WIB
X