Edisi.co.id, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia ke 10 dan 12, M. Jusuf Kalla (JK) menyampaikan selamat milad ke 66 tahun untuk Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Senin (4/3) di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jl. Medan Merdeka, No. 11, Jakarta Pusat.
Menurut JK, pandangan moderat memang selalu dibutuhkan oleh bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Bahkan juga dibutuhkan oleh umat beragama, sebab dalam agama juga terdapat perbedaan-perbedaan.
Tokoh asal Sulawesi Selatan ini juga sepakat dengan Muhammadiyah yang mengarusutamakan pendidikan. Sebab, rendahnya pendidikan dan sikap toleransi seringkali menjadi sekam kering yang mudah dibakar oleh kepentingan sepihak. Realitas itu juga yang menjadi pemicu saat kerusuhan di Poso.
Baca Juga: Jalan Sehat Bersama, Warga Hingga Relawan Ingin Perluas Perda KTR dan Fasilitas Lari
Moderasi keberagamaan menurut JK tidak bisa dilepaskan dari modernisasi, khususnya modernisasi pendidikan. Dia beralasan moderasi lahir dari pertemuan yang melintas, baik itu pertemuan lintas kebudayaan dan pola pemikiran.
Moderasi dalam pandangan Haedar Nashir adalah tidak lembek, dan bukan tanpa kejelasan. Melainkan suatu sikap eklektik, tidak ekstrim kiri atau kanan. Selain itu, moderasi yang dalam istilah Agama Islam disebut dengan wasathiyah juga mengandung nilai sebagai keunggulan dibandingkan dengan yang lain.
Baca Juga: Ketum Persis: Jadikan Idulfitri 1445 H Momentum Berharga Memperat Tali Silaturahmi yang Retak
Menyinggung latar belakang keluarga yang bapaknya NU, dan ibunya ‘Aisyiyah, JK memang sejak kecil hidup di tengah perbedaan. Namun, selama JK berinteraksi dengan kedua orangtuanya Ia menemukan beberapa kata kunci, seperti rasa saling menyayangi, menjaga perasaan, dan toleransi.
Artikel Terkait
Haedar Nashir Sampaikan Tiga Amanat Pada Rakernas LPCR Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Purwekerto
Haedar : Muhammadiyah Berpolitik Kebangsaan
Nyoblos di TPS 12 Sunan Kudus, Haedar Nashir: Semua Pihak Harus Menghormati Pilihan Rakyat Serta Menerima Hasil Pemilu Dengan Legowo Dan Satria
Refleksi Ramadan 1445 H, Haedar Nashir: Lulus dengan Predikat sebagai Insan yang Bertakwa