Tidak Menjadi Ibukota, KH. Muhammad Faiz : MUI DKI Jakarta Harus Menyikapi Setiap Perubahan

photo author
- Senin, 29 April 2024 | 19:40 WIB
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz

Edisi.co.id -  Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz berharap walau Jakarta tidak menjadi ibu kota, tetapi tetap ramah untuk semua orang.

“Harapan kita Jakarta memiliki peran yang berbeda, mungkin dari aspek ekonomi dia mau menjadi kota global yang mampu bersaing memberi pelayanan ekonomi, kemudian pendidikan, kesehatan, dan menjadi kota yang ramah untuk semua orang,” ujar Gus Faiz di sela-sela acara Ta’aruf dan Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) I MUI DKI Jakarta di Hotel Sultan Jakarta, Senin (29/4/2024).

Setelah Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota, menurut Gus Faiz, akan terjadi banyak perubahan. Menurut dia, setiap perubahan itu lah yang harus disikapi oleh MUI DKI Jakarta.

Untuk diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) yang mengatur tentang peralihan status ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Artinya, Jakarta sebentar lagi tak berhak menyandang status ibu kota.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo akan Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik Hasil Redistribusi Tanah di Banyuwangi

“Tentu seiring dengan perubahan, baik perubahan sosial kemasyarakatan, perubahan status DKI yang menjadi DKJ dan berproses menjadi kota global, tentunya dari aspek keagamaannya itu kan membutuhkan guidance ya. Nah, perubahan perubahan itu yang harus disikapi oleh MUI provinsi Jakarta ini,” ucap Gus Faiz.

Dengan pembukaan acara pembukaan Mukerda ini, para pengurus MUI DKI Jakarta periode 2023-2028 telah dikukuhkan oleh Ketua Umum MUI Pusat, KH Anwar Iskandar. Selanjutnya, dalam Mukerda ini para pengurus MUI DKI Jakarta akan merumuskan program selama lima tahun mendatang.

Gus Faiz berharap, kedepannya para ulama dan umara bisa terus duduk bersama untuk membangun Jakarta yang lebih baik dan sejahtera. “Semua itu akan dibahas di Mukerda ini, baik program besarnya, payungnya, maupun rincian teknisnya, itu akan kita bahas sampai besok siang,” kata putra KH Syukron Makmun ini.

Mukerda MUI DKI Jakarta ini dibuka secara resmi oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Dalam sambutannya, dia berharap program kerja dan kebijakan yang dihasilkan MUI FKI selaras dengan visi pemeritah DKI Jakarta dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

Baca Juga: Pengurus MUI DKI Jakarta Masa Khidmat 2024-2028 Resmi dikukuhkan

“Tentunya hari ini, minggu ini sudah ditandatangani UU DKJ. Dan tentunya MUI bisa mengawal implementasi UU DKJ yang sebentar lagi akan berlaku. Tentunya pemerintah DKI Jakarta berharap MUI DKI Jakarta bisa sinergi memberikan pandangan, memberikan program untuk ke depan provinsi DKI Jakarta,” ujar Heru.

Menurut dia, Mukerda MUI DKI ini bertepatan dengan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jakarta Tahun 2025-2045. Karena itu, dia berharap MUI DKI Jakarta bisa berkolaborasi.

“Tepat saya rasa MUI DKI Jakarta bisa berkolaborasi dengan DKI Jakarta yang saat ini sedang menyusun program-program pembangunan 2025 dan rencana lima tahun ke depan DKI Jakarta,” ucap Heru.

Dia melihat, kedepannya tantangan DKI Jakarta semakin berat. Sehingga, menurut dia, pemerintah provinsi DKI Jakarta perlu bergandengan tangan dengan para kiai, ulama, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X