Edisi.co.id - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan kesedihan dan duka cita atas gugurnya pemimpin mujahid, Dr. Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik HAMAS beserta tiga orang putranya dan sejumlah orang cucu-cucunya, dalam penyerangan Israel di Kota Teheran.
Prof Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan, kematian Ismail Haniyeh adalah sebuah tragedi. Sangat menyedihkan.
'Kematiannya bisa menutup jalan rekonsiliasi Fatah dan Hamas serta perjuangan kemerdekaan bangsa dan negara Palestina,' tutur Abdul, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/7/2024)
Lebih lanjut ditambahakan, kami yakin lahir pemimpin-pemimpin baru yang melanjutkan perjuangannya untuk kemerdekaan dan kedaulatan Negara Palestina.
Kami menghargai langkah-langkah yang telah diambil dalam kerangka mencapai kesepakatan antara Fatah dan Hamas untuk memperkuat perjuangan menghapuskan penjajahan, pendudukan, dan kezaliman di muka bumi, khususnya di Timur Tengah.
"Karena itu, kami mengharap proses menuju perdamaian dan keadilan dilanjutkan oleh pejuang-pejuang yang menggantikannya. Masyarakat dunia harus bersatu menghadapi segala bentuk penjajahan, pendudukan, dan kekejaman oleh Israel atas rakyat Palestina," pungkasnya.
Artikel Terkait
Bantu Pelestina, Prabowo Lepas Kapal RS TNI Radjiman Wedyodiningrat 922 di Kolinlamil Tanjung Priok
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Alihkan Dana Rp 15 Triliun dari Bank Syariah Indonesia
Muhammadiyah: Edukasi Jamaah Menyambut Transformasi Haji; Sistem Pelayanan Modern Arab Saudi Wujudkan Impian Ibadah Nyaman dan Aman
Viral, Punya Aset Puluhan Triliun Ketum Muhammadiyah yang Sangat Sederhana, Naik Kereta dan Bawa Kardus
Universitas Muhammadiyah Jakarta Dorong Revisi UU Penyiaran Dilanjutkan
Inilah Alasan Muhammadiyah Siap Kelola Tambang Ramah Lingkungan