Edisi.co.id - Kartu Nusuk menjadi benda wajib yang harus dimiliki dan selalu dibawa oleh jemaah calon haji Indonesia.
Kartu ini berisi identitas jemaah, lengkap dengan lokasi hotel tempatnya menginap.
Kartu Nusuk juga membuat jemaah bisa mengakses lokasi-lokasi tempat beribadah haji dan jaminan diberikan layanan oleh Syarikah.
Pemerintah melalui Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama mengklaim bahwa penerbitan kartu Nusuk untuk jemaah sudah mencapai 90 persen.
Baca Juga: Kala Najwa Shihab Pernah Minta Nasihat Ayahnya, Tuk Belajar Ikhlas saat Ditinggalkan Orang Tercinta
Terbaru, Kemenag mengungkapkan bahwa para calon jemaah haji mengakses secara digital melalui aplikasi Tawakkalna.
“Sebagian jemaah sudah mencobanya dan mereka menyampaikan informasi ini ke jemaah lain bahkan kartu digital ini bisa diunduh ke handphone dan digunakan setiap saat,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief di Jeddah, dikutip dari laman resminya pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Hilman juga memberikan penjelasan terbaru mengenai perbedaan data yang pernah menjadi masalah di minggu awal keberangkatan jemaah calon haji ke Arab Saudi.
Saat itu, perbedaan data karena ada perubahan di data embarkasi, pembataan, atau jemaah yang pindah.
“Kami sudah kunci data jemaah 17 jam sebelum keberangkatan. Data ini menjadi rujukan bersama antara Kemenag, penyedia layanan, dan pusat layanan di Arab Saudi,” terangnya.
Untuk selanjutnya, Kemenag mengingatkan para jemaah untuk tidak asal pindah hotel dan harus melapor pada petugas.
Kemenag juga mengupayakan para jemaah untuk tidak berpisah dari rombongan, terlebih saat puncak haji.
Artikel Terkait
Curahan Hati Najwa Shihab, Unggah Foto Nisan Suami dan Putri Bungsunya yang Dimakamkan Satu Liang Lahat: Kini Mereka Saling Berdekapan
Hormati Putusan Bareskrim Terkait Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Istana: Kita Lebih Fokus Bekerja Untuk Masyarakat
Istana Akui Sudah Terima Laporan Desakan Pencopotan Menkes Budi Gunadi, Mensesneg: Kita Pelajari, Kita Cari Jalan Keluarnya
Istana Blak-blakan Ungkap Alasan Prabowo Tak Langsung Ganti Pejabat untuk Di-Reshuffle