Edisi.co.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas pelaksanaan "Jakarta Dalam Warna" di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, pada Minggu (6/7). Acara ini menampilkan pertunjukan kolosal budaya pencak silat dan tarian tradisional Betawi oleh lebih dari 5.000 pesilat dan 2.000 penari dari berbagai padepokan dan sanggar di DKI Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno.
Gubernur Pramono mengatakan, kolaborasi pertunjukan ini menjadi wajah Jakarta yang membuat warga bangga terhadap budayanya. Ia berharap warga Jakarta juga semakin bangga terhadap kota yang sedang berbenah menjadi kota global yang aman dan nyaman.
“Wajah Jakarta adalah kebudayaan, terutama wajah Betawi. Undang-Undang (UU) No. 2 tahun 2024 juga telah mengatur hal itu. Hal yang terpenting dalam kegiatan ini adalah masyarakat Jakarta bangga terhadap budaya dan kotanya, menikmati Jakarta yang sedang kita ubah dan perbaiki perlahan-lahan. Kami ingin bangun Jakarta yang aman dan nyaman bagi warga maupun pendatang,” jelas Gubernur Pramono.
Baca Juga: Kemenag Salurkan Bantuan Senilai Lebih 310 Miliar Rupiah Bagi Dua Juta Yatim dan Penyandang Disabilitas
Tema budaya Betawi diangkat dalam event ini sebagai simbol transformasi Jakarta menuju lima abad kota budaya yang berdaya saing global, sekaligus mempromosikan warisan budaya Betawi ke panggung dunia.
“Di berbagai acara saya sudah mewajibkan untuk menggunakan busana Betawi. Seperti saat melantik pejabat, saya wajibkan memakai baju adat ujung serong. Sehingga, wajah Betawi bukan hanya untuk perayaan, tetapi memang ada di dalam masyarakat,” ujarnya.
Gubernur Pramono mengaku bangga karena "Jakarta Dalam Warna" meraih rekor MURI sebagai kolaborasi peragaan pencak silat dan tari oleh peserta terbanyak. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh MURI kepada Gubernur Pramono.
Baca Juga: Kukuhkan Pengurus Dai Muda Jakarta, Gubernur Pramono Dorong Ruang Kreativitas Dai
Ia berharap "Jakarta Dalam Warna", yang merupakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 DKI Jakarta membuat masyarakat semakin semangat dalam menjaga, merawat, dan meletarikan budaya. “Saya ingin masyarakat Jakarta betul-betul bisa menikmati budayanya, karena akar yang ada di masyarakat adalah budaya. Sekaligus, dapat menjaga Jakarta menjadi kota yang aman dan nyaman,” terangnya.
Sementara itu, Wagub Rano menambahkan, kekuatan Jakarta ada di olahraga pencak silat, yang bukan hanya ilmu bela diri, tetapi juga melambangkan keindahan budaya Betawi. Ia berterima kasih kepada seluruh pesilat dari ratusan padepokan silat di Jakarta juga penari dari semua sanggar yang sukses berkolaborasi di acara "Jakarta Dalam Warna".
“Ini adalah awal kita membangun Jakarta menuju 500 tahun pada 2027. Mudah-mudahan ke depannya, bukan hanya kebudayan Betawi yang ditampilkan disini, tetapi nanti ada budaya dari Sumatera Barat, Jawa Barat, dan sebagainya. Semua budaya yang ada di Jakarta akan tampil di sini. Sekarang kita awali dengan kebudayan Betawi,” kata Wagub Rano.
Baca Juga: Oleh-Oleh Prabowo dari Arab Saudi: Aliansi Ekonomi Siap Pacu Investasi dan Lapangan Kerja
Selain penampilan kolosal ribuan pesilat dan penari, "Jakarta Dalam Warna" dimeriahkan pertunjukan musik oleh sejumlah musisi ternama, seperti Rossa dan Ayu Ting Ting, artis pesilat Prisia Nasution, penari Happy Salma dan Ufa Suforia, serta marching band Jakarta Drum Corps.
Artikel Terkait
Apresiasi Jakarta Water Hero 2025, Gubernur Pramono Targetkan PAM JAYA IPO pada 2027
Tinjau Kepulauan Seribu, Gubernur Pramono Dorong Pengembangan Wisata dan Peningkatan Layanan Publik
Kukuhkan Pengurus Dai Muda Jakarta, Gubernur Pramono Dorong Ruang Kreativitas Dai