Libatkan Lintas Sektor, Jawa Timur Gencarkan Langkah Strategis Menuju Eliminasi TBC 2030

photo author
- Senin, 11 Agustus 2025 | 13:48 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM, MARS, saat mengunjungi layanan kesehatan di salah satu Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM, MARS, saat mengunjungi layanan kesehatan di salah satu Puskesmas.



Edisi.co.id, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggencarkan berbagai langkah strategis untuk mewujudkan target “Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030”. Upaya ini melibatkan lintas sektor, mulai dari Dinas Kesehatan, fasilitas layanan kesehatan, perangkat daerah, perguruan tinggi, sekolah, pondok pesantren, hingga lapas.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM, MARS, menegaskan bahwa penanggulangan TBC memerlukan kerja bersama yang terintegrasi, tidak hanya dari sektor kesehatan. “Kita butuh dukungan dunia usaha, tokoh agama, ormas, dan masyarakat,” ujarnya di Surabaya, Senin (11/8/2025). 

Per 3 Juli 2025, Jawa Timur mencatat 41.758 kasus dari estimasi 116.538 kasus TBC, dengan penemuan kasus baru mencapai 35,83 persen. Pasien yang sudah memulai pengobatan mencapai 87,87 persen, sementara keberhasilan pengobatan berada di angka 75,35 persen. Kasus TBC pada anak tercatat 4.469 atau sekitar 19,87 persen dari target. 

Baca Juga: ITS Raih BWI Awards 2025 sebagai Wakif PTNBH Terbaik

Berbagai strategi ditempuh, antara lain integrasi program TBC dengan penanganan HIV, diabetes, kesehatan ibu-anak, penurunan stunting, dan pengendalian rokok. Transformasi digital juga dilakukan melalui aplikasi E-TIBI dan pelaporan TB-06 untuk pencatatan dan pelacakan pasien secara real time.

Inovasi lain melibatkan perguruan tinggi melalui program SATELIT PERTIWI, yang mengajak mahasiswa terlibat dalam edukasi, penemuan kasus, dan investigasi kontak di komunitas. Pelibatan dokter praktik mandiri, klinik swasta, rumah sakit, serta kepala desa/kelurahan dilakukan untuk memastikan penanggulangan TBC menjadi tanggung jawab bersama. 

Untuk mempercepat capaian, Dinas Kesehatan mengintensifkan Active Case Finding (ACF), penggunaan Portable X-Ray untuk skrining massal, serta pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada kelompok berisiko tinggi. Kampanye edukasi juga digalakkan, termasuk melalui kegiatan perayaan hari besar di setiap OPD.

Baca Juga: Pengamat Kebijakan Publik Menillai Diplomasi Ekonomi Gubernur Khofifah Dinilai Membumi dan Pro Rakyat

Komitmen penanggulangan TBC di Jawa Timur diperkuat dengan Surat Edaran Gubernur Jatim No. 400.7.8/21020/012/2025 tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) TBC dan Tim Percepatan Penanggulangan TBC Tahun 2025–2026. Dengan kolaborasi lintas sektor dan pembaruan data mingguan, Jawa Timur menargetkan eliminasi TBC pada 2030

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X