Dari Batik hingga Bisnis Kecantikan Global: Dua Perempuan Legenda Merajut Legacy Kemerdekaan

photo author
- Minggu, 17 Agustus 2025 | 09:29 WIB
Ibu Dewi Motik Pramono dan Ibu Nurhayati Subakat
Ibu Dewi Motik Pramono dan Ibu Nurhayati Subakat

Edisi.co.id – Dua sosok perempuan Indonesia yang telah mengukir jejak panjang dalam sejarah negeri, Ibu Dewi Motik Pramono, aktivis dan penggerak industri kreatif, serta Ibu Nurhayati Subakat, Founder dan Komisaris Utama ParagonCorp, berbagi panggung dalam Talkshow “Merdeka Tanpa Batas: Perempuan, Legacy, dan Cinta untuk Negeri” di Galeri Demono, Menteng, Jakarta.

Pertemuan lintas generasi ini menyatukan dua dunia yang berbeda namun saling menguatkan: pelestarian warisan budaya dan pembangunan bisnis berkelas dunia. Acara yang didukung oleh Paragon-Wardah ini menjadi ruang refleksi dan inspirasi di bulan kemerdekaan, mengajak perempuan Indonesia untuk memaknai kemerdekaan sejati sebagai kebebasan tanpa batas untuk bermimpi, berkarya, dan meninggalkan warisan bagi bangsa.

“Perempuan sering merasa kecil karena cara kita memandang diri sendiri, padahal kita memiliki potensi besar di setiap peran, sebagai anak, ibu, istri, maupun pemimpin,” ujar Ibu Nurhayati Subakat, yang membangun Paragon dari industri rumahan hingga menjadi perusahaan kecantikan terbesar di Indonesia dan menembus pasar global.

Sementara itu, Ibu Dewi Motik menekankan pentingnya keberanian mengambil peran di masyarakat.

“Gunakan talenta untuk membangun, berjejaring, dan percaya diri. Jangan takut bersuara demi kepentingan bangsa,” pesannya.

Baca Juga: Sinergi Pemerintah dan Industri Percepat Hilirisasi dan Ciptakan SDM Unggul

Talkshow ini dimoderatori oleh Moza Pramita dan menjadi bagian dari Pameran “80 Kain Indonesia: Merayakan Warna-warni Warisan Nusantara”, yang berlangsung sepanjang 1–31 Agustus 2025. Pameran menampilkan koleksi pribadi Dewi Motik, termasuk karya eksklusif maestro batik Iwan Tirta yang dikumpulkan selama lebih dari 50 tahun, sebuah bukti nyata bahwa warisan budaya dapat menjadi jembatan lintas zaman.

Sejak dibuka Mei 2024, Galeri Demono telah menjadi ruang seni, budaya, dan sejarah yang mempertemukan generasi serta merayakan karya Indonesia. Dukungan Paragon-Wardah pada rangkaian acara ini sejalan dengan visinya untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui pelestarian budaya, pemberdayaan perempuan, dan inovasi berkelanjutan.

Seperti dua benang yang merajut kain, kisah Ibu Dewi Motik dan Ibu Nurhayati Subakat saling menguatkan: satu menjaga warisan budaya, satu membangun inovasi yang menembus batas. Pameran “80 Kain Indonesia” masih berlangsung hingga 31 Agustus 2025 di Galeri Demono, membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin melihat langsung warisan yang menjadi saksi perjalanan bangsa.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X