Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdaseman Atip Latipulhayat, menegaskan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan sebagai alat bantu yang memperkaya proses belajar. Hal ini disampaikan saat membuka acara Penguatan Digitalisasi Pembelajaran di Jakarta, Rabu (27/8).
"Catatan pentingnya adalah bahwa digitalisasi pendidikan ini bukan untuk menggantikan peran guru, sama sekali tidak bisa. Karena pendidikan itu adalah proses yang dilakukan secara humanis. Guru tetap menjadi aktor utama yang menuntun, mengarahkan, dan memastikan anak aktif dalam proses belajar," ujar Atip dalam keterangannya, .
Dalam kesempatan tersebut, Atip juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi secara bijak, seperti penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) atau yang ia sebut “TV gede” atau “TV jumbo”. Menurutnya, perangkat ini memungkinkan guru menjelaskan konsep-konsep rumit secara visual, seperti jalur penerbangan internasional atau aktivitas di stasiun luar angkasa (ISS), yang sebelumnya sulit dijelaskan hanya dengan kata-kata.
Baca Juga: KPK Usut Dugaan Praktik Pungli dalam Layanan Visa Imigrasi
"Kalau dulu anak-anak sulit membayangkan, sekarang mereka bisa langsung melihat gambarnya. Ini mempermudah pemahaman," tambahnya.
Program Penguatan Digitalisasi Pembelajaran yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bukan hanya fokus pada distribusi perangkat seperti papan interaktif, laptop, dan konten pembelajaran, tetapi juga membangun ekosistem pembelajaran digital yang utuh dan berkelanjutan. Di sisi lain, potensi kecanduan digital pada anak-anak juga menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, pengawasan guru tetap menjadi elemen kunci.
Senada dengan itu, Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Pembelajaran, Arif Jamali, menekankan pentingnya memastikan setiap perangkat teknologi benar-benar memberikan dampak positif terhadap pendidikan anak, terutama pada usia dini.
64 Ribu Satuan PAUD Siap Terima Bantuan Digitalisasi
Dalam laporan terpisah, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Nia Nurhasanah, mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 sebanyak 64.191 satuan PAUD akan menerima bantuan perangkat digital. Namun, ia menegaskan bahwa distribusi perangkat hanyalah langkah awal.
“Tantangan sesungguhnya adalah memastikan para guru, termasuk di daerah terpencil, mampu mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi ini dengan optimal,” kata Nia.
Sebagai bagian dari strategi penguatan, Kemendikdasmen telah menyiapkan program bimbingan teknis (bimtek) yang dilakukan secara luring dan daring. Sebanyak 5.400 guru akan mengikuti pelatihan secara langsung, sementara 58.791 lainnya akan mengikuti pelatihan daring. Pendampingan juga dilakukan melalui kolaborasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) setempat.
Baca Juga: Sampaikan Duka Mendalam, Menag Doakan Affan Termasuk Syuhada
Program ini menjadi salah satu wujud komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi ekosistem pembelajaran di Indonesia, dengan pendekatan yang inklusif, berkelanjutan, dan mengedepankan kualitas pendidikan anak.
Artikel Terkait
Penggantian PPDB ke SPMB, Wamendikdasmen: Titik Balik Reformasi Sistem Penerimaan Murid di Indonesia
Pantau Langsung SPMB di Semarang, Wamendikdasmen Fajar Tegaskan SPMB Berjalan Baik
Wamendikdasmen Dukung PERSIS Karawang Bangun Lembaga Pendidikan: Jadi Momentum Kebangkitan Pendidikan Islam Berdaya Saing Tinggi
Wamendikdasmen Fajar Sebut Makan Bergizi Gratis dan Cek Kesehatan Gratis Tingkatkan Kualitas Belajar Murid