Edisi.co.id - Ulama nasional dan aktivis kemerdekaan Palestina, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN), merasakan langsung euforia solidaritas Palestina masyarakat dunia dalam Global Sumud Flotilla (GSF) di Tunis, Ibu Kota Tunisia.
“Mayoritas relawan yang hadir berasal dari Eropa, kebanyakan dari kalangan buruh dan aktivis garis kiri. Ini menunjukkan bahwa isu Palestina adalah isu kemanusiaan yang melampaui batas agama dan ideologi,” ujar UBN di Tunis, Senin (8/9).
Ia menyebut kehadiran beragam kalangan sebagai penanda semangat global yang semakin kuat. “Bahkan LGBT pun hadir. Kita tidak memuliakan LGBT-nya, tetapi sekadar spill informasi bahwa LGBT saja pro pada kemanusiaan. Gimana dengan Anda yang merasa beragama?” ungkap inisiator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) itu.
UBN menegaskan, bagi para peserta dan media yang hadir, GSF adalah momen bersejarah. “Dan ini menggerakkan masyarakat global lebih luas lagi ke depannya. Alhamdulillah, Indonesia dianggap peserta paling kompak dan besar,” kata UBN.
Ia juga mengajak lebih banyak pihak dari Tanah Air untuk terlibat. “Saya mengajak para tokoh dan NGO di Indonesia untuk bergabung bersama Indonesia Global Peace Convoy,” seru Ketua Umum DPP Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) itu.
Global Sumud Flotilla merupakan gerakan solidaritas internasional yang bertujuan menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui jalur laut bagi warga Gaza yang terdampak blokade. Ratusan relawan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan menggunakan puluhan kapal bergabung melalui dua jalur keberangkatan dari Tunisia di Afrika Utara dan Barcelona di Spanyol, sebelum melanjutkan perjalanan ke Gaza.*Tunisia*
TUNIS – Ulama nasional dan aktivis kemerdekaan Palestina, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN), merasakan langsung euforia solidaritas Palestina masyarakat dunia dalam Global Sumud Flotilla (GSF) di Tunis, Ibu Kota Tunisia.
“Mayoritas relawan yang hadir berasal dari Eropa, kebanyakan dari kalangan buruh dan aktivis garis kiri. Ini menunjukkan bahwa isu Palestina adalah isu kemanusiaan yang melampaui batas agama dan ideologi,” ujar UBN di Tunis, Senin (8/9).
Ia menyebut kehadiran beragam kalangan sebagai penanda semangat global yang semakin kuat. “Bahkan LGBT pun hadir. Kita tidak memuliakan LGBT-nya, tetapi sekadar spill informasi bahwa LGBT saja pro pada kemanusiaan. Gimana dengan Anda yang merasa beragama?” ungkap inisiator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) itu.
UBN menegaskan, bagi para peserta dan media yang hadir, GSF adalah momen bersejarah. “Dan ini menggerakkan masyarakat global lebih luas lagi ke depannya. Alhamdulillah, Indonesia dianggap peserta paling kompak dan besar,” kata UBN.
Ia juga mengajak lebih banyak pihak dari Tanah Air untuk terlibat. “Saya mengajak para tokoh dan NGO di Indonesia untuk bergabung bersama Indonesia Global Peace Convoy,” seru Ketua Umum DPP Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) itu.
Global Sumud Flotilla merupakan gerakan solidaritas internasional yang bertujuan menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui jalur laut bagi warga Gaza yang terdampak blokade. Ratusan relawan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan menggunakan puluhan kapal bergabung melalui dua jalur keberangkatan dari Tunisia di Afrika Utara dan Barcelona di Spanyol, sebelum melanjutkan perjalanan ke Gaza.*
Artikel Terkait
UBN: Gaza Bukan Kelaparan, Tapi Sengaja Dilaparkan
Bupati dan Wakil Bupati Bone Kompak Hadiri Tabligh Akbar IPC Bersama Ustaz Bachtiar Nasir
Nelayan Togeo Konvoi Perahu Bela Palestina IPC, Dilepas Tamsil Linrung
UBN Pimpin Ribuan Massa di Bogor, Serukan Dukungan untuk Palestina Lewat Indonesia Peace Convoy
Lawan Pelaparan Gaza, UBN Pimpin Delegasi Indonesia di Festival Sumud Nusantara Kuala Lumpur
Dari Kuala Lumpur, UBN dan Husein Gaza Satukan Civil Society untuk Dobrak Blokade Palestina