Direktur Ponpes Al-Basyir Bogor Ustaz Sofyan: Pendidikan Islam Harus Punya Paradigma Baru di Era Digital

photo author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 16:33 WIB
Seminar Program Peningkatan Mutu Pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD PERSIS) Jakarta Pusat
Seminar Program Peningkatan Mutu Pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD PERSIS) Jakarta Pusat

Edisi.co.id, Jakarta - Direktur Pondok Pesantren Al-Basyir Bogor, Dr. (C). Sofyan Sauri, tampil sebagai keynote speaker dalam Seminar Program Peningkatan Mutu Pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD PERSIS) Jakarta Pusat.

Kegiatan yang mengusung tema “Menghadirkan Pendidikan Keagamaan Berkeunggulan Berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah” digelar di Hotel Tavia Heritage, Jakarta, Senin (27/10/2025).

Dalam paparannya, Dr. Sofyan menekankan bahwa pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada penguatan intelektual dan keterampilan, tetapi juga harus menjadi wadah pembentukan karakter peserta didik.

“Selain membangun keterampilan dan intelektualitas, pendidikan Islam harus memperkuat karakter. Inilah dasar dari pendidikan Islam mencetak manusia yang baik secara intelektual, terampil, sekaligus berakhlak,” ujarnya. 

Baca Juga: Tokoh Pemuda Ajak Masyarakat Tolak Provokasi di Momentum Sumpah Pemuda

Lebih lanjut, ia mengajak para pendidik untuk menghadirkan paradigma baru dalam sistem pendidikan Islam agar mampu menjawab tantangan zaman.

“Pendidikan Islam harus memiliki paradigma baru dalam menghadapi manusia modern. Peserta didik perlu diajak untuk meningkatkan cara berpikirnya seiring dengan kemajuan teknologi,” tambahnya. 

Dr. Sofyan juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Menurutnya, perkembangan teknologi memberikan kemudahan bagi guru dan santri dalam mengakses sumber belajar, namun harus diimbangi dengan literasi dan etika digital.

“Jangan sampai teknologi ditutup atau dihindari. Justru peserta didik harus bersahabat dengan teknologi. Namun, mereka perlu dibimbing agar tidak bersikap impulsif dalam menerima informasi,” jelasnya.

“Informasi yang diterima harus berbasis ilmu, bukan sekadar opini. Di sinilah pentingnya peran guru profesional untuk membimbing dengan hati nurani seperti yang telah diajarkan dalam Al-Qur’an.”

Baca Juga: Rano Karno Ungkap Fenomena Judi Oline di Jakarta: 5.000 Penerima Bansos Terafiliasi Judol hingga Nilai Fantastis Transaksi

Ia juga menyinggung perlunya pembinaan kompetensi guru melalui pendekatan coaching agar tenaga pendidik memiliki kemampuan membimbing siswa dengan cara yang lebih personal dan efektif.

Seminar ini diharapkan dapat menjadi ajang berbagi gagasan dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam yang unggul dan berkarakter di era modern.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X