Edisi.co.id- Warga Tanah Air tengah berduka usai bencana banjir bandang hingga longsor yang melanda tanah Sumatera, merusak fasilitas umum hingga merenggut korban jiwa di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), hingga Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya diketahui, ribuan pedesaan di 18 kabupaten atau kota Aceh dikabarkan menjadi wilayah yang terdampak dalam bencana tersebut.
Terkini, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem meninjau langsung bencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayahnya melalui udara dengan menggunakan pesawat.
Baca Juga: Upaya Evakuasi dan Logistik di Aceh Terbatas, 42 Titik Jalan dan Jembatan Putus Ganggu Akses Utama
Momen itu diunggah melalui akun Instagram resminya, @muzakirmanaf1964 pada Rabu, 3 Desember 2025.
Dengan mengenakan rompi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Mualem melihat ke bawah dari jendela pesawat, memandangi rusaknya Aceh akibat banjir.
"Dari jendela pesawat, mata menangkap luka di Tanoh Rencong. Air meluap, rumah hanyut, dan wajah-wajah tabah menunggu harapan tiba," tulis Mualem.
Gubernur Aceh itu berharap wilayahnya segera pulih dari bencana besar ini, dan warganya dapat segera bangkit dari keterpurukan.
Mualem pun mengajak seluruh pihak untuk mengirimkan doa kepada para korban jiwa akibat bencana ini.
"Al-Fatihah untuk para korban bencana yang berpulang," tutupnya.
Korban Tewas Imbas Bencana di Aceh Capai 218 Jiwa
Berkaca dari hal itu, Aceh menjadi salah satu provinsi yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera.
Mengutip data BNPB pada Rabu, 3 Desember 2025, korban jiwa di Aceh mencapai 218 korban jiwa.
Selain Aceh, korban jiwa di Sumut korban jiwa mencapai 301 orang dan di Sumbar sebanyak 234 orang.
Artikel Terkait
PMI Jakarta Utara Buka Layanan Pusdatin dan Posko Peduli Bencana Sumatra dan Aceh
Dari Semeru hingga Sumatera, Sinergi Foundation Kawal Bantuan Kebencanaan
Kisah Warga yang Terisolir Imbas Banjir Bandang di Tapanuli Tengah Bertahan Hidup dengan Makan Durian Seadanya
Upaya Evakuasi dan Logistik di Aceh Terbatas, 42 Titik Jalan dan Jembatan Putus Ganggu Akses Utama