Edisi.co.id - Di tengah duka yang melanda Sumatera dan Aceh akibat bencana banjir dan longsor, bantuan demi bantuan terus datang. Dari Jawa Barat, para kepala daerah kompak menyalurkan uluran tangan. Mereka bukan hanya mengirimkan bantuan, tetapi juga hadir langsung melihat kondisi warga di daerah yang terisolir.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memimpin rombongan tersebut. Bersamanya ikut Wali Kota Depok Supian Suri, Bupati Purwakarta Saipul Bahri Binzein, Bupati Cianjur Mohammad Wahyu, dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono. Dalam video yang terekam sebelum keberangkatan, mereka tampak bergegas naik ke pesawat kecil yang akan membawa mereka menuju Aceh—pesawat yang kapasitasnya terbatas, namun penuh harapan.
“Berangkat 09.25 WIB, tiba sekitar 11.15,” ucap Dedi dengan nada tegas namun jelas ada kelelahan dari perjalanan sebelumnya—sejak Kamis ia sudah berada di Sumatera Barat mengurusi penyaluran bantuan.
Rombongan membawa amanah besar: bantuan senilai Rp 7 miliar hasil donasi para warga, pengusaha, lembaga filantropi, hingga ASN dari berbagai daerah Jawa Barat. Sebagian besar uang itu tidak dibawa dalam bentuk barang; mereka memilih membelanjakannya langsung di wilayah terdampak agar distribusi lebih cepat.
“Kita beli di sana. Kita bawa uang saja,” ujar Dedi, menegaskan bahwa selain bantuan, mereka juga membawa harapan bagi para korban.
Untuk menjangkau titik-titik terpencil, dua pesawat Ultra Cargo Ranger disiapkan. Dalam perjalanan ke Aceh, pesawat yang mereka tumpangi bahkan menjadi pesawat logistik pertama yang berhasil mendarat di Bandara Langsa yang sebelumnya tak beroperasi. Rumput tinggi menutupi sejumlah titik landasan—tanda bahwa bandara itu sudah lama tidak digunakan.
Di antara rombongan, Wali Kota Depok Supian Suri menjadi perhatian. Ia membawa bantuan sebesar Rp 1 miliar dari warga Depok. “Ini dari warga Depok. Pak Walinya bawa Rp 1 miliar untuk bantu saudara-saudara kita di Sumatera,” kata Dedi sambil menepuk bahu Supian.
Supian tidak hanya memberikan bantuan, tapi juga membawa semangat solidaritas. Sebelumnya, ia mengajak seluruh ASN, KORPRI, hingga ibu-ibu Dharma Wanita untuk ikut bergerak. “Mari kita berikan perhatian kepada saudara-saudara kita,” ajaknya. Baginya, bantuan bukan hanya tentang jumlah rupiah, tapi tentang rasa kebersamaan sebagai sesama anak bangsa.
Setibanya di Aceh, mereka akan menuju Tamiang—salah satu daerah yang paling terisolir akibat bencana. Di sana, ratusan keluarga masih menunggu bantuan, berharap ada kabar baik yang datang dari langit. Dan hari itu, pesawat kecil yang membawa para kepala daerah Jabar menjadi bukti bahwa bantuan dan kepedulian tidak pernah mengenal jarak.***
Artikel Terkait
KONI dan KOI Selesaikan Dualisme Kepengurusan Sepak Takraw, Menpora Erick: Sinyal Positif Langkah Olahraga Indonesia ke Depan
IBLAM FAMILY Goes To Jogya Tahun 2025 bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok
SMP YASPORBI 2 Goes To Bromo Malang Tahun 2025 bersama Dirgantara AIA Tour Travel Depok
TNI AL Dukung Pemulihan Fasilitas Umum dan Bantuan Kemanusiaan Pada Masyarakat Terdampak Bencana Alam
TNI AD Dirikan Pos Kesehatan Terpadu untuk Korban Banjir di Aceh