Edisi.co.id - Depok sedang bersiap memasuki babak baru. Kemacetan yang selama ini menjadi “luka lama” warga Margonda, akhirnya akan ditantang dengan proyek besar yang digadang-gadang mengubah wajah kota: flyover ikonik Margonda.
Kepala Bappeda Depok, Dadang Wihana, mengungkapkan bahwa fondasi perubahan sudah mulai dibangun sejak 2026, dan 2027 akan menjadi tahun penuh gebrakan. Salah satunya, teknologi pengelolaan sampah RDF yang sudah lama diimpikan warga.
“Ini baru permulaan. Kita akan terus bergerak, termasuk memperkuat teknologi di hulu,” ujarnya dalam pertemuan penting Kick Off Meeting Perencanaan Pembangunan Tahun 2027.
Namun itu bukan satu-satunya perubahan besar. Tahun 2027 Depok akan menantang diri lebih jauh: menata ulang drainase, memperbaiki jalan, dan menghadapi masalah macet dengan cara yang lebih berani.
Dan puncaknya?
Proyek raksasa pelebaran Jalan Raya Sawangan. Proyek tiga tahun ini akan mengubah salah satu jalur terpadat di kota, dari pembebasan lahan sampai konstruksi meganya.
“Tahun depan kita bangun flyover ikonik. Ini langkah besar untuk mengurai kemacetan Margonda,” tegas Dadang.
Tak hanya membangun jalan dan jembatan, Pemkot Depok juga berjanji mengakhiri “gelapnya” malam di berbagai sudut kota. Mereka akan memasang penerangan jalan umum secara besar-besaran, mengikuti keberhasilan Kota Madiun. Depok ingin menjadi kota yang lebih hidup, lebih terang, dan lebih aman.
Di dunia pendidikan, Depok juga ingin membuka pintu masa depan bagi para pelajarnya. 2.000 siswa tiap tahun akan mendapat bimbingan belajar gratis agar bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri.
“Terlalu banyak anak yang terhambat hanya karena biaya bimbel yang mahal,” kata Dadang.
Selain itu, beasiswa kuliah dan bantuan biaya pendidikan akan diberikan kepada 200 mahasiswa setiap tahun, dengan target besar: 1.000 penerima dalam satu periode RPJMD.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, menegaskan visi besar kota.
“Tahun 2027 adalah tahun peningkatan daya saing Depok. Kita bergerak untuk lingkungan, pemerataan akses, dan SDM yang unggul,” katanya penuh keyakinan.
Ia memaparkan lima tantangan besar yang harus ditaklukkan Depok:
— kualitas SDM,
— ketahanan kota dan kesejahteraan sosial,
— infrastruktur dan tata ruang berkelanjutan,
— pemerataan ekonomi,
— serta tata kelola pemerintahan yang lebih modern dan bersih.
Chandra juga menyerukan semangat kolaborasi.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Akademisi, media, masyarakat, camat, lurah—semua harus ikut. Jangan ada lagi pembangunan yang ugal-ugalan. Kita benahi kota ini bersama.”
Artikel Terkait
Merantau 4 Tahun dan jadi Tulang Punggung, Cerita Keluarga Korban Kebakaran Terra Drone yang Terjebak di Lantai 5
PMI Jakarta Utara Kolaborasi dengan IPKI dan Uniti For Sustainable untuk Bantuan Bencana di Sumatra dan Aceh
Jasaraharja Putera Peduli Bantu Dana dan Kebutuhan Pokok Korban Banjir di Sumbar, Sumut dan Aceh
Prabowo Bagikan Kacamata Pintar untuk Warga Tunanetra, Bisa Scan Data, Uang hingga Lawan Bicara
Pekerja Tunanetra Bersyukur Dapat Kacamata Pintar dari Prabowo: Alat Canggih!