Pulihkan Sumatera dan Aceh, UBN Ajak Masyarakat dan Pemerintah Bergerak Bersama

photo author
- Minggu, 14 Desember 2025 | 17:44 WIB
Pembina AQL LAZNAS Peduli, Ustaz Bachtiar Nasir (tenga berpeci) memberikan keterangan kepada awak media - Foto: Henri Lukmaanul Hakim
Pembina AQL LAZNAS Peduli, Ustaz Bachtiar Nasir (tenga berpeci) memberikan keterangan kepada awak media - Foto: Henri Lukmaanul Hakim



Edisi.co.id, Jakarta - Pembina AQL LAZNAS Peduli, Ustaz Bachtiar Nasir, menegaskan, bencana yang melanda Sumatera dan Aceh kali ini memerlukan perhatian serius serta kolaborasi lintas elemen masyarakat dan pemerintah.

Hal ini disampaikannya berdasarkan pengalaman langsung di lokasi bencana, khususnya di Aceh Tamiang, beberapa waktu lalu. Ustaz Bachtiar Nasir, yang akrab disapa UBN, menekankan, cakupan wilayah terdampak yang luas membuat penanganan bencana tidak bisa dilakukan dengan pendekatan biasa.

“Bencana di Sumatera kali ini bukan bencana kecil. Ini menyentuh banyak wilayah sekaligus dan harus ditangani dengan kerja besar, terkoordinasi, dan dilakukan bersama-sama,” ujar UBN kepada awak media.

Baca Juga: Bencana Sumatera dan Aceh, AQL LAZNAS Peduli Kirim 5 Truk Bantuan Logistik dan Kesehatan Seberat 20 Ton

Menurutnya, pengungsian di wilayah terdampak mulai kondusif karena beberapa masjid yang terendam lumpur berhasil dibersihkan dan difungsikan kembali. Di Masjid Al-Ikhlas, tim AQL LAZNAS Peduli mendirikan dapur umum, sehingga ribuan nasi siap saji tidak lagi harus diantar dari kota Medan.

“InsyaAllah, dari dapur umum ini kami akan sebarkan ke lorong-lorong dan titik-titik yang belum dijangkau NGO lainnya,” tambahnya.

Prioritas utama tim saat ini adalah penyediaan air bersih. Beberapa masjid telah dilengkapi jet pump dan tandon air, sementara untuk wilayah yang belum bisa diakses, air bersih didatangkan menggunakan mobil tangki. AQL LAZNAS Peduli berencana pemasangan sistem Reverse Osmosis (RO) juga sedang dipersiapkan untuk memastikan pasokan air minum bagi masyarakat terdampak.

Situasi lapangan di Aceh Tamiang, salah satu wilayah paling parah terdampak, sangat berat.

Baca Juga: TNI–Polri Jadi Garda Terdepan, Prabowo Pastikan Penanganan Bencana Dipercepat

“Kali ini benar-benar hampir lumpuh, kami tidak tahu harus mulai dari mana. Lumpur yang mengeras menyelimuti hampir seluruh wilayah, dan banyak rumah serta masjid masih terendam 40–50 cm lumpur,” ujar UBN.

Bencana kali ini dinilai lebih berat dibanding tsunami sebelumnya. Seluruh kabupaten terdampak, sebagian wilayah masih terisolir, dan akses menuju lokasi sangat sulit. Tim AQL LAZNAS Peduli bahkan harus memanfaatkan helikopter untuk transportasi logistik, meski kapasitasnya terbatas. Hingga hari kesepuluh, banyak daerah masih belum tersentuh bantuan.

Berdasarkan asesmen lapangan, kebutuhan mendesak meliputi tenda darurat, kompor gas, mesin penyedot lumpur, serta alat berat seperti ekskavator dan dump truck. Infrastruktur di banyak titik rusak berat, dan sebagian wilayah masih tanpa listrik.

“Banyak yang meninggal bukan karena bencana langsung, tetapi karena kelaparan,” jelas UBN

Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah dan pemangku jabatan negara.

Baca Juga: Peluk dan Cium Haru Warnai Kedatangan Presiden Prabowo di Posko Pengungsian Langkat

“Situasi di lapangan sangat sensitif. Informasi yang salah atau kurang empati bisa membuat masyarakat merasa terpinggirkan. Oleh karena itu, kolaborasi semua elemen bangsa sangat diperlukan,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X