Pada tahun 2025, dari lebih dari 180 calon, hanya 100 yang bisa diterima karena keterbatasan dukungan dan SDM.
“Banyak anak yang kalau tidak ada Sekolah Rakyat, mereka tidak punya pilihan lain. Rumah jauh, kondisi ekonomi sulit, dan akses sekolah formal hampir tidak mungkin,” ungkap Deni.
Baru tiga bulan berjalan, sejumlah siswa mengaku mulai betah tinggal di asrama, bahkan ingin segera kembali ke sekolah saat libur nasional.
Orang tua pun melihat perubahan nyata, terutama dalam kedisiplinan dan rutinitas ibadah.
Renovasi 20 Sekolah Rakyat Tahap I di Jabar Rampung
Di lain pihak, Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Strategis Jawa Barat, Tomi Hendratno menjelaskan renovasi Sekolah Rakyat Tahap I di Jawa Barat telah tuntas di 20 lokasi, termasuk SRMP 11 Bandung Barat.
“Dengan fasilitas yang lebih layak dan aman, sekolah rakyat diharapkan mampu menjadi pusat pembelajaran yang mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini,” kata Tomi.
Hingga kini, di tengah sejuknya lereng pegunungan Cisarua, SRMP 11 Bandung Barat bukan hanya bangunan baru di tengah udara pegunungan, tetapi ruang yang memberi banyak anak kesempatan untuk kembali bermimpi dan mengejar masa depan.***
Artikel Terkait
Durian Melimpah di Masa Panen, Petani di Tapanuli Tengah Berjibaku dengan Sulitnya Akses Jalan Demi Bisa Jualan
Arie Untung Turun Beri Bantuan di Aceh Tamiang, Tak Sengaja Bertemu Pasangan yang Sedang Gelar Pernikahan
Momen Hangat Shandy Aulia dan David Herbowo, Tak Pernah Absen di Acara Penting sang Putri
Harumkan Nama Bangsa: Rafiq Wijdan Yasir, Atlet Dayung Pantang Menyerah Peraih Emas SEA Games 2025
Kepala BPJPH Serahkan Bantuan Kemanusiaan BPJPH Peduli di Aceh Rp500 Juta