Syiarkan Dakwah Lewat Musik, Rhoma Irama Mengaku Pernah Dilempar Sandal dan Lumpur

photo author
- Sabtu, 5 Agustus 2023 | 21:36 WIB
Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Perdaban Islam Dr. KH. Jeje Zaenudin mengenakan selendang MUI kepada Raja Dangdut KH. Rhoma Irama - Foto: Tangkap layar mui.or.id
Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Perdaban Islam Dr. KH. Jeje Zaenudin mengenakan selendang MUI kepada Raja Dangdut KH. Rhoma Irama - Foto: Tangkap layar mui.or.id

Edisi.co.id, Jakarta - Rhoma Irama mengaku sempat mendapat hujatan saat mensyiarkan dakwah lewat musik. Pria yang dijuluki “Raja Dangdut” ini bahkan sempat menuai banyak kritik tatkala mengucapkan salam ketika memulai konsernya.

Hal tersebut disampaikannya dalam Kongres Budaya Umat Islam Indonesia yang digelar dalam rangka Milad ke-48 MUI di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023).

Dalam kesempatan tersebut, sebagaimana dikutip MUIDigital dari TVMUI, Ahad (30/7/2023), dia juga menceritakan pengalamannya sepanjang karier dakwahnya lewat musik.

Baca Juga: Ketum Persis di Lokakarya Pendidikan Persis, Targetkan Pesantren Persis Tersebar di 30 Provinsi se Indonesia

“Dulu di tahun 70an budaya para seniman erat kaitannya dengan praktik meninggalkan shalat. Ibadah menjadi tabu dan aib bagi seorang seniman kala itu,” ungkap Bang Haji, sapaan akrab Rhoma Irama.

Budaya yang melekat pada seniman tersebut, membuat dia resah. Dia mengaku setiap shalat memohon petunjuk Allah SWT apabila dengan seni mampu memperlebar jalan kepada Allah maka dia meminta bakat tersebut dicabut darinya. Sedangkan apabila seni mampu memberi kebaikan, maka bawalah kepada keridhaan-Nya.

Doa tersebut akhirnya menghantarkan Rhoma untuk membentuk Soneta Group sebagai the Voice Moslem pada 13 Oktober 1973. Band bentukannya ini berkomitmen untuk menjauhi budaya buruk yang dianggap melekat bagi seorang seniman seperti meninggalkan shalat dan minum khamr.

Baca Juga: Dalam Rangka HUT RI Ke 78, Ancol Bagi 900 Tiket Gratis untuk Warga Jakarta

“Dakwah pertama yang saya adalah saat di salah satu pentas musik yang ada di Ancol. Ketika itu saya mengucapkan salam ‘assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh’. Sontak mendapat respons kurang menyenangkan dari penonton yang hadir,” kata dia.

Ucapan salam yang tidak biasa tersebut direspons oleh penonton dengan kalimat “Hei! ini bukan masjid, bukan majelis taklim!.” Teriakan-teriakan tersebut diiringi pula dengan lemparan sandal dan lumpur.

Selain itu, nama Rhoma Irama juga menjadi banyak diperbincangkan sebab keputusannya untuk berdakwah lewat musik. Bahkan, banyak yang menyebut bahwa dia telah mengkomersilkan agama.

Baca Juga: Hidupkan Kembali Jiwa Kepramukaan, 200 Siswa SMP PCI Ikuti Scout Camp di Sekolah Alam PCI Pengalengan

Hal ini setelah Bang Haji merilis lagunya yang berjudul La Ilaha Illallah. Dalam lagu ini terdapat momen saat dia membaca surah al-Ikhlas, namun tanpa alunan musik.

“Lagu ini sempat menjadi kontroversi, akhirnya saya diundang ke MUI saat itu. Akhirnya di depan para wartawan dan ulama saya bawakan lagu La Ilaha Illallah. Setelah mereka tahu kalau surah al-Ikhlas tidak ada iringan musik, MUI justru menyampaikan untuk membuat karya yang lebih banyak,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Sumber: mui.or.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X