Edisi.co.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengakui dirinya ingin mendorong industri dalam negeri untuk terus ditingkatkan, termasuk kemampuan produksi brand atau merek-merek anak bangsa.
Hal itu ia ungkapkan saat mengisi Seminar Ekonomi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/8).
Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan dan kemampuan yang berpotensi untuk menjadikan Indonesia Emas pada tahun 2045. Oleh sebab itu, produk-produk lokal harus dikembangkan.
“Ini luar biasa mudah-murahan nanti merek-merek bagus bisa terus maju. Kita pakai parfum, jam tangan, buatan Indonesia,” kata Prabowo.
Adapun ia menyebut contoh lainnya adalah Jeep buatan dalam negeri yang dinamakan "Maung" sesuai pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Baca Juga: Prabowo Sapa dan Cium Tangan Istri Gus Dur Usai Hadiri Sidang Tahunan MPR
Prabowo menjelaskan, meskipun modal produksi di awal akan lebih mahal, itu merupakan konsekuensi yang harus ditempuh untuk menciptakan kemandirian industri.
"Kalau menurut saya, kita produksi lebih mahal sekarang tapi buatan Indonesia, di-desain pabriknya, pekerjanya orang Indonesia karena kita negara besar," jelasnya.
Ia menyarankan konsep ekonomi yang patut diterapkan yaitu "Ekonomi Pancasila", yang mengutamakan kepentingan nasional.
"Ekonomi pancasila berdasarkan kepentingan nasional Indonesia, demi harga diri bangsa. Kita ingin berdiri di atas kaki kita sendiri," imbuhnya.
Artikel Terkait
Survei SRS: Warga Nahdliyin di Jatim Cenderung pilih Prabowo ketimbang Ganjar dan Anies
Simulasi Head to Head Voxpol Center: Elektabilitas Prabowo Unggul atas Ganjar dan Anies
Elektabilitas Terus di Atas, Prabowo Konsisten Unggul di Simulasi Capres Voxpol Center
Survei Voxpol: Elektabilitas Prabowo Selalu Unggul Duet dengan Siapapun, Tertinggi dengan Erick Thohir
Survei Voxpol: Prabowo Dinilai Capres Paling Berani Ambil Keputusan dan Mampu Selesaikan Konflik
Survei Voxpol: Elektabilitas Prabowo Selalu Ungguli Ganjar di Semua Simulasi Capres
Prabowo Sapa dan Cium Tangan Istri Gus Dur Usai Hadiri Sidang Tahunan MPR