Edisi.co.id-Mengharukan, kereenn dan luar biasa.! itulah kalimat yang mungkin terungkap dari orang yang menyaksikan secara langsung Refleksi yang disampaikan Anies Baswedan di Depan Cermin Besar UGM dalam program 3 Bacapres Bicara Gagasan di UGM Yogyakarta, Selasa, 19 September 2023.
Seketika Hati, pikiran dan perasaan kita langsung "terbang" ke hadapan ibunda kita. Tanpa terasa airmata menetes dan bibir ini bergetar memanjatkan doa untuk Ibu saat mendengar secara utuh refleksi Anies Baswedan.
Program yang disiarkan secara Streaming dan ditayangkan juga di youtube Najwa Shihab berlangsung kurang lebih 6 jam. Hal ini karena menampilkan 3 Bakal Calon Presiden yaitu; Anies Baswedan, Prabowo dan Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Anies Baswedan : Kegiatan Investasi yang Memicu Penderitaan Rakyat Perlu Dikoreksi
Berikut ini Narasi yang disampaikan oleh Anies Baswedan dikutip dari Youtube Najwa Shihab.
Di tempat ini, di lapangan ini saya kelas 1 SD dan bermain sepak bola pertama kali di lapangan terbuka namanya lapangan STO. Pada waktu itu saya kelas 1 SD sekolahnya di Sekip (Kabupaten Sleman).
Pada tahun 1989 saya berada di lapangan Ini namanya lapangan Pancasila menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada, universitas yang saya impikan sejak SD ketika main di lapangan ini.
Tahun 1991 saya menjadi ketua panitia ospek untuk mahasiswa baru. Saat itu saya tahun kedua dan saya menyambut adik-adik mahasiswa baru yang kuliah di sini.
Tahun 1992, saya berbicara kepada adik-adik mahasiswa baru menyampaikan kepada mereka bagaimana menjadi mahasiswa di Gajah Mada saat itu saya ketua senat mahasiswa UGM.
Pada 2015-2016 di tempat ini, saya bertemu dengan mahasiswa baru menceritakan tentang bagaimana masa depan.
Hari ini, 19 Desember 2023, anak yang waktu itu umur 7 tahun main sepak bola di lapangan Pancasila sekarang berada di sini diminta mengemukakan gagasan tentang Indonesia ke depan untuk 275 juta penduduk.
Anies ingatlah apa yang dikatakan ibumu ketika mengantarkan mau masuk sekolah SD umur 7 tahun. Pada saat itu dipesankan agar kerja keras dan rajin. Ketika masuk kuliah ibumu pesan, Anies yang kita miliki cuma nama baik. Jaga nama itu baik-baik.
Hari ini sebelum saya berangkat ke Jogja, ibu saya mendoakan. Ibu saya kembali mengatakan Anies berada di tempat ini semata-mata karena Anies menjaga nama baik. Jaga nama baik itu, itulah refleksi saya pada sore hari ini. Terima kasih.***