Tahun 2023 adalah tahun monumental bagi Jamiyah Persatuan Islam (PERSIS). Pada akhir tahun 2023, PERSIS genap berusia satu abad sejak didirikan pada 12 September 1923 di Bandung, Jawa Barat. Sepanjang seratus tahun perjalanan sejarah PERSIS di Indonesia, Jamiyah ini telah mengukir beragam kisah perjuangan dan keteladanan bagi umat dan bangsa.
Oleh: Sekretaris Bidang Tarbiyah PP Persis Dr. Pepen Irfan Fauzan, M.Hum
Jamiyyah ini telah mendedikasikan para aktivisnya untuk membangun kejayaan umat dan bangsa Indonesia, serta peradaban dunia. Dari “Persatuan Islam” menjadi satu kesatuan peradaban dunia. Semua ini diperjuangkan para aktivis PERSIS dengan penuh keikhlasan, li-l’Lahi Ta’ala.
Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Sukmajaya Kota Depok Launching Program Tabungan Qurban
Dalam lintasan sejarahnya, PERSIS telah memainkan peran signifikan sebagai sebuah kekuatan civil society, baik di Indonesia maupun di dunia Islam. Sejak seratus tahun silam, PERSIS didedikasikan sepenuhnya untuk mengembangkan dakwah dan pendidikan pada masyarakat luas, sehingga bisa mencerahkan kehidupan umat dan bangsa. Sebagai organisasi sosial-kemasyarakatan (ormas) yang berbasis pada paradigma Quran-Sunnah - ranah pergerakan PERSIS tidak hanya berkecimpung dalam urusan keagamaan dan pendidikan, namun juga merambah pada aktivitas sosial, ekonomi, budaya, dan bahkan politik.
Pada kesempatan monumental 1 Abad PERSIS, Jamiyyah pun bertepatan dengan penyelenggaraan musyawarah tahunan, yakni Musyawarah Kerja Nasional yang kedua (Muskernas II). Muskernas adalah forum musyawarah tertinggi setelah Muktamar di jamiyah PERSIS. Agenda tahunan ini diselenggarakan untuk mengevaluasi kinerja PP PERSIS setahun yang telah lalu dan merencanakan program kerja strategis satu tahun berikutnya. Forum ini juga merupakan ajang silaturahim nasional PERSIS, karena menghadirkan keluarga besar Jamiyah, meliputi seluruh bagian otonom, dewan dan lembaga PERSIS, dan Pimpinan Wilayah se-Indonesia.
Bertepatan dengan monumental 1 Abad PERSIS, maka selain forum musyawarah, Musykernas pun menjadi event yang dituntut untuk menghadirkan ide dan gagasan Jamiyah dalam menjawab berbagai problematika keumatan, kebangsaan, dan peradaban dunia. Oleh karena itu, pada kesempatan Muskernas II ini diselenggarakan juga acara-acara penyerta. Pertama, Seminar Inernasional yang merespon isu strategis keagamaan global terkini. Kedua, Seminar Nasional Refleksi Satu Abad Persatuan Islam (1923–2023).
Baca Juga: Netty Prasetyani Heryawan Dorong Pencegahan Jadi Narasi dan Diksi Baru Pencegahan Stunting
Sebuah retrospeksi perjalanan 100 tahun Jamiyah PERSIS, sehingga ia dituntut untuk mengeluarkan narasi-nasari keumatan dan kebangsaan yang monumental sebagai refleksi dari satu abad perjalanan dan resolusi untuk abad kedua PERSIS dalam berkhidmat kepada umat, bangsa dan peradaban dunia. Allahu yakhudu biaidina ila ma fihi khairun lil-Islam wal-Muslimin.