Edisi.co.id, Yogyakarta - Hari kedua rihlah ilmiah, siswa siswi SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) Baleendah Kabupaten Bandung di Yogyakarta, berkesempatan mengunjungi Istana Kepresidenan Yogyakarta. Kesempatan langka ini, tentu menambah wawasan bagi para siswa SMP PCI.
Guru pembimbing Rihlah Ilmiah Lugie Firdaus Agusna menjelaskan, para siswa SMP PCI diberi kesempatan oleh pihak Istana Kepresidenan Yogyakarta untuk memasuki ruangan-ruangan bersejarah.
“Ruangan ruangan dengan sejuta cerita tersebut membuat para siswa antusias untuk mengetahui makna dan cerita di dalamnya,” ujar Lugie.
Baca Juga: Ribuan Advokat Indonesia Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Setelah mengitari halaman dan ruang utama Presiden dan Wakil Presiden, Luigie menambahkan, kami dipersilakan untuk memasuki museum istana kepresidenan untuk melihat berbagai peninggalan sejarah, memorabilia, hingga lukisan lukisan karya para seniman terbaik.
Siswa kelas 8A Daffa, mengaku sangat takjub dengan keindahan Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Menurutnya, Istana Kepresidenan Yogyakarta dengan museumnya, sangat berbeda dengan istana kepresidenan dan museum lainnya.
Baca Juga: Di Bulukumba: La Ode Basir harap Relawan Pastikan 200 Suara AMIN Setiap TPS dan Kawal!
“Karena istana ini benar-benar memberikan wawasan mengenai sejarah dan dinamika lembaga kepresidenan sejak era kemerdekaan." ucap Daffa yang takjub melihat berbagai lukisan bersejarah.
Tepat di depan istana Kepresidenan Yogyakarta, terdapat Benteng Vredeburg yang dibangun pada tahun 1755 yang menjadi saksi bisu beragam peristiwa bersejarah di Yogyakarta.
Lagi-lagi siswa siswi merasa terkesima dengan berbagai cerita dan peninggalan di Yogyakarta. Masa-masa sejarah sejak era kolonial Belanda, era keemasan keraton Yogyakarta, hingga perjuangan kemerdekaan Indonesia terdapat di Benteng Vredeburg ini.
"Destinasi Rihlah Ilmiah ke Yogyakarta disempurnakan dengan mengunjungi Keraton Yogyakarta. Wawasan siswa siswi SMP PCI diperluas dengan mengunjungi Keraton Yogayakarta yang monumental dan lekat dengan tradisi keraton." ucap Pak Rizal selaku koordinator kegiatan Rihlah Ilmiah kelas 8 ini.