Edisi.co.id - Serangan Zionis Israel ke Rafah Palestina adalah tindakan keji tidak berperikemanusiaan. Serangan tersebut adalah tindakan genosida terhadap penduduk Palestina. Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah Dr Zaitun Rasmin dalam keterangan persnya Kamis 16 Mei 2024 di Kantor Wahdah Islamiyah, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Kita sangat marah dan prihatin dengan apa yang dilakukan oleh Zionis Israel kepada Palestina. Terakhir Zionis membombardir dengan sangat keji kamp pengungsian di Gaza dengan serangan darat,” terang Ustadz Zaitun.
Terhadap kekejaman Zionis tersebut Wahdah Islamiyah ingin menyampaikan sikap agar dunia tidak hanya tinggal diam namun bisa melakukan aksi-aksi yang mampu memberikan perlawanan walau dengan orasi.
“Kita sadari bahwa sekarang tidak ada sekat di dunia ini. Dengan kekuatan digital dan media sosial kita akan mengambil sikap demi membela Palestina,” imbuhnya.
Baca Juga: Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Produk UMK
Dalam kesempatan ini kami berharap kepada Pemerintah Indonesia untuk dapat mengirimkan tentara untuk membela Rakyat Palestina.
“Wahdah Islamiyah akan memobilisasi jemaah dan anggotanya untuk aktif menyuarakan pembelaan kepada Bangsa Palestina,” tutur Ustadz Zaitun.
Kita melihat akhir-akhir ini, lanjut Ustadz Zaitun, pembelaan terhadap Bangsa Palestina agak melemah, namun bagi Wahdah Islamiyah tidak pernah berhenti dalam menyuarakan pembelaan kepada Bangsa Palestina.
Pada kesempatan yang sama Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah Dr Rahmat Abdurrahman, Lc.MA menerangkan kegiatan aksi menyuarakan pembelaan kepada Bangsa Palestina akan dilakukan pada titik-titik kegiatan Wahdah Islamiyah.
“Kita akan serempak memulai aksi pada pukul 8.00 WIB. Dan kita akan memobilisasi Dewan Pengurus Wilayah. Aksi akan diikuti di wilayah Indonesia Bagian Tengah pada pukul 9.00 dan Indonesia Bagian Timur pukul 10.00,” ujar Ustadz Rahmat.
Baca Juga: Kunjungan Baznas ke Dewan Da’wah, Sinergikan Penguatan Program Dakwah
Lebih lanjut diterangkan, kita akan jeda menjelang Sholat Jumat, setelah itu akan berlanjut.
“Untuk peserta aksi tidak dapat diukur secara pasti. Tapi yang pasti terbuka bagi jemaah dan anggota yang ingin turut serta dalam aksi ini,” papar Ustadz Rahmat.
Dipastikan pada aksi ini tidak ada kegiatan turun ke jalan, namun hanya orasi di pusat-pusat dakwah Wahdah Islamiyah.***