UBN menceritakan perjuangan rakyat Palestina. Meski tanahnya dijajah, dibelenggu tetapi jiwa dan akalnya merdeka.
Mereka, termasuk anak-anak Gaza tegar dengan ujian dan penderitaan yang dialaminya. Hari-hari mereka di tengah dentuman demi dentuman bom.
Baca Juga: Bhabinkamtibmas Pulau Pari Sambangi Warga, Ajak Jaga Kamtibmas dan Waspada Hoax Selama Pilkada 2024
"Lebih dari 80 ribu ton bom dilemparkan (Israel), lebih hebat dari Hiroshima dan Nagasaki. Anak-anak Gaza menjalani hari penuh dengan ketakutan. Mata mereka kehilangan kilauan kebahagiaan. Tidak hanya bom, tetapi mereka juga kekurangan gizi dan medis," tegas UBN yang juga Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM).
Kendati demikian, jiwa mereka merdeka. Karena mereka memiliki prinsip birruh biddam nafdika ya Palestine, nafdika ya Al Quds, nafdika ya Aqsha.
"Saat anak-anak Gaza tumbuh menjadi pribadi yang memiliki prinsip isy kariman aw mut syahidan. Hidup mulia atau mati sebagai syuhada. Mereka tumbuh dengan semangat untuk mengubah nasib mereka. Semoga kita pun demikian," ujar UBN.*