Lima tahun berikutnya, Pramono diangkat sebagai Sekretaris Jenderal PDIP, dan berperan dalam upaya pemenangan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden pada Pemilu 2009.
Saat itu, Megawati berpasangan dengan Prabowo Subianto yang kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Namanya juga eksis saat menjabat sebagai Setkab RI. Pramono memulai kariernya itu pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak 12 Agustus 2015.
Pramono kembali dipercaya menduduki jabatan Setkab RI dalam kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
Dengan pengalaman politiknya itu, Pramono menawarkan dirinya untuk memimpin ibu kota Jakarta bersama wakilnya, Rano Karno.
Jejak Cuitan Seksis
Bakal calon gubernur Jakarta itu pernah memberi klarifikasi cuitan dirinya yang dianggap seksis oleh sebagian publik.
Cuitan tersebut diunggah Pramono pada tahun 2010 silam, dan dirinya tidak membantah pernah menulis cuitan tersebut.
"Jadi era tahun 2010, orang-orang yang bermain Twitter itu eranya adalah era bercanda, seperti TikTok sekarang," kata Pramono di Kantor KPU Jakarta, pada Rabu, 28 Agustus 2024.
"Kalau ini dipotret 15 tahun kemudian, mungkin akan berbeda apa yang saya sampaikan di Twitter saya, itu lebih pake hastag nyantai ah dan itu semuanya bercandaan yang ramai," terangnya.
Pramono juga meniali, cuitan yang diunggahnya itu tidak mengandung unsur penghinaan atau pornografi.
Setidaknya, terdapat dua cuitan Pramono yang menjadi sorotan warganet dengan akun X @pramonoanung.
"Kesamaan LOKET dan TOKET, kalau pengen tahu sama-sama diintip. #nyantaiah," tulis Pramono pada 12 November 2010.
"Cewek berbaju seksi itu aneh, diliatin dibilang kita kurang ajar, kalau kita cuekin, dibilang kita homo. #nyantaiah," ungkap Pramono pada 8 Oktober 2011.
Elektabilitas Terbantu Calon Wakilnya