berita

Sialnya, Pelecehan Seksual Terjadi di Dunia Nyata Maupun Medsos: Begini Soal Trauma yang Bisa Dialami Korban

Sabtu, 28 September 2024 | 20:37 WIB


Dugaan pelecehan itu terjadi pada sebuah acara tigang sasih atau peringatan tiga bulanan bayi dalam adat Bali.


Video dugaan pelecehan itu beredar dan viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh
akun X @anthraxxx781, pada Senin, 23 September 2024.


Tampak dalam video itu, ekspresi sang penari wanita yang mulanya ceria menjadi kesal saat mendapatkan pelecehan seksual dari oknum penonton.


Hal tersebut menunjukkan, seorang artis atau sosok yang menarik perhatian di depan umum, bukan berarti mereka bebas mendapatkan perlakuan publik.
Ruang publik maupun media sosial akan menjadi rawan terhadap pelecehan seksual jika tidak mendapatkan tindakan tegas.
Bahkan, pelecehan seksual yang diterima

oleh seseorang secara terus-menerus dari
sekelompok orang dapat membuatnya mengalami trauma psikologis.


Timbulnya Trauma Psikologis


Berikut ini ulasan terkait trauma berbahaya yang ditimbulkan dari kekerasan atau pelecehan
seksual terhadap individu dari kacamata psikologis:

1. Trauma Individu
Trauma adalah pengalaman unik individu atas suatu peristiwa atau kondisi yang berlangsung
lama.


Individu itu umumnya mengalami ancaman terhadap psikis atau fisiknya, merasa ketakutan,
tidak berdaya, atau kecemasan yang berlebihan.


Aspek utama yang membuat sesuatu menjadi traumatis adalah kemampuan individu kewalahan
untuk melepaskan sisi emosionalnya.
2. Trauma Insidious (Berbahaya)
Trauma ini merupakan salah satu trauma yang berbahaya, karena menjadi sasaran oknum
yang melakukan insiden harian berupa objektifikasi, intimidasi, ataupun seksisme.
Dampak trauma insidious tidak selalu bersifat kekerasan fisik di dunia nyata, namun juga
menimbulkan kekerasan terhadap batin jika itu terjadi di media sosial.
3. Trauma Berulang
Trauma berulang terjadi ketika situasi, interaksi, atau faktor lingkungan bersifat traumatis.
Trauma yang terjadi sebelumnya akan membangkitkan perasaan individu jika ada sesuatu yang
menjadi pemantiknya.
Perasaan itu persis seperti pengalaman pertama kali yang membekas dalam pikirannya,
sehingga timbul kecemasan yang berlebihan terhadap orang lain.
Oleh karena itu, perilaku pelecehan seksual atau tindakan kekerasan dapat menimbulkan
trauma yang berulang bagi korbannya.***

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB