Berkali-kali ia mengatakan pada saya bahwa dirinya adalah orang pendidikan. Dunia pendidikan adalah rumahnya, dan psikologi pendidikan adalah kamarnya.
Kalau diajak berbicara atau diskusi, isi pembicaraannya selalu terkait pendidikan. Segala hal yang menyangkut proses mencerdaskan anak bangsa Indonesia.
Terakhir ia menggagas penelitian pendidikan tentang pengaruh pindahnya Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan.
Bahagia ingin membuka apa beda kondisi pendidikan di wilayah ibu kota negara dan yang di luar ibu kota negara. Apa pengaruh kuasa pemerintah pusat terhadap pendidikan di mana ibu kota pusat itu berada. Itu yang akan dicari jawabnya.
Gagasan itu beberapa kali disampaikan kawan-kawan diskusinya di Forum Senja yang diketuai oleh Dr HM Harry Mulya Zein.
Bahagia Gantoe meninggal Selasa, 26 November 2024 sekitar pukul 10.00 setelah ia bermain pingpong di dekat rumahnya.
Ketika duduk untuk istirahat, ia duduk terkuali, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat. Dan, saat itu ia sudah tidak bernyawa.
Dari rumahnya di Cluster Cipondoh, Kota Tangerang, jenazahnya dibawa ke Tempat Pemakaman Umum Selapajangjaya untuk dimakamkan.
Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Hj Kartini dan tiga anak, yakni Ahmad Asqa, Ayesha Balqis, dan Afiza Sheba.
Selamat jalan Pak Bahagia. Doa kami, kawan-kawan dan murid-muridmu mengiringi kepergianmu menuju tempat yang membahagiakan di sisi Allah. (Mohammad Nasir)