Menurut Prof.Sudarnoto, bahwa pembelaan kepada Palestina adalah kewajiban syar’i dan kemanusiaan, jika tidak ada yang memperjuangkannya maka berdosa kita. Untuk itu, lanjut Prof.Sudarnoto, Indonesia wajib memperjuangkan dengan kekuatan politik, tangan diplomasi dan harus ikut mempelopori dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Dalam kesempatan tersebut Prof.Sudarnoto menyampaikan, bahwa mantan Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi layak disebut sebagai Mujahidah dan Bapak Jusuf Kalla sebagai Mujahid, karena peran dan kiprah keduanya terhadap perjuangan Palestina.
“Dan, Alhamdulillah, Presiden Prabowo Subianto juga secara tegas mendukung perjuangan untuk kemerdekaan Palestina. Disamping itu juga bagaimana Wakil Menteri Luar Negeri Kabinet Merah Putih melalui pidatonya pada Pertemuam KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di hadapan para pemimpin negara Arab dan Islam yang cukup menggetarkan, ”ungkap Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI.
Disisi lain, lanjut Prof.Sudarnoto, MUI sudah mengeluarkan ijtima ulama, agar Indonesia bisa mengirimkan pasukan, militernya. MUI juga mendukung lembaga-lembaga filantropi, NGO, seperti Rumah Zakat ini, untuk terus membantu perjuangan rakyat Palestina.
Aktivis Kemanusiaan, Ares Mahdi Asythry/Habib Ares dalam kesempatan tersebut mengajak kita semua untuk terus menggaungkan dan melakukan ‘Boikot Produk Produk Zionis Israel’.
Dengan penuh semangat, Habis Ares menyampaikan bahwa kita jangan lengah dan jangan pernah lelah untuk terus boikot produk-produk Zionis Israel. Karena uang, sebagai sesembahan Zionis Israel, maka kita harus meruntuhkan pundi-pundi keuangan mereka melalui gerakan boikot produk-produknya.
Baca Juga: Strategi Hendry Ch Bangun untuk Sukseskan Kongres PWI Dipercepat
Kekejaman Zionis Israel, lanjut Habib Ares, sudah diluar nalar kemanusiaan, untuk itu kita harus dan terus berisik di media social, terus menyuarakan kemerdekaan Palestina dan serukan terus boikot produk yang mensponsori aksi genosida di Palestina.
Acara Urun Rembuk Untuk Kemerdekaan Palestina yang ke-13 ini semakin menarik terutama dalam sesi diskusi, karena banyak masukan dan saran dari para peserta yang sangat berarti, agar rencana program yang akan dilakukan Rumah Zakat dapat mendukung proses recovery Gaza.
Acara diakhiri dengan penyerahan secara simbolis, donasi untuk Palestina dari Sandiaga Salahudin Uno kepada Rumah Zakat, dan juga penyerahan laporan penyaluran donasi untuk Palestina dari Rumah Zakat kepada Sandiaga Salahudin Uno, dari Rumah Zakat di wakili oleh Ibu Murni Alit Baginda selaku Chief Program Officer.
Selain itu juga ada penyerahan simbolis donasi dari Yayasan Amgala Indonesia oleh Ibu Andintya Maris S.Hum, MBA kepada Rumah Zakat untuk program pembangunan sumur bor dan penyediaan air bersih).
Harapan tidak sepenuhnya padam, setiap doa yang terlantun, setiap bentuk dukungan sekecil apapun, akan menjadi saksi di akhirat kelak tentang keberpihakan kita untuk Gaza. Ikhtiar ini menjadi saksi di akhirat kelak, bahwa kita selalu berdiri bersama saudara-saudara kita untuk senantiasa memperjuangkan kemerdekaan Palestina.