Edisi.co.id - The Heritage Foundation kembali mendesak pihak imigrasi untuk membuka file pengajuan visa tinggal Pangeran Harry.
Nile Gardiner dari Margaret Thatcher Center menyatakan kalau Pangeran Harry seharusnya diperiksa apakah ia melanggar aturan dan memalsukan keterangan untuk visanya.
Hal tersebut dimulai ketika Pangeran Harry memberikan keterangan dalam buku memoarnya berjudul Spare yang rilis pada 2023 lalu.
Dalam buku itu, Pangeran Harry mengakui kalau dirinya pernah mengonsumsi beberapa jenis narkoba seperti kokain, jamur psikedelik, dan ganja.
“Tentu saja, saya sedang mengonsumsi kokain saat itu,” ujarnya dalam buku tersebut.
“Di rumah seseorang, saat berburu di akhir pekan, saya ditawari dan sejak itu, saya mengonsumsi lebih banyak lagi,” imbuhnya.
Aturan imigrasi Amerika Serikat yang dimasalahkan The Heritage Foundation
Dalam aturan imigrasi Amerika disebutkan kalau pemohon harus bersih dari rekam jejak penggunaan obat-obatan terlarang.
Jika ketahuan berbohong, maka pemohon akan menghadapi konsekuensi yang serius, termasuk deportasi.
Presiden Donald Trump saat kampanye pada Maret 2024 lalu pernah menyatakan kalau harus ada keputusan tegas
“Jika mereka tahu sesuatu tentang obat-obatan dan dia berbohong, mereka harus mengambil tindakan yang tepat,” ucap Trump kala itu.
Permintaan The Heritage Foundation membuka pengajuan visa Pangeran Harry
The Heritage Foundation sudah beberapa kali meminta imigrasi untuk membuka file pengajuan, namun ditolak oleh hakim Carl Nichols dari Pengadilan Distrik Amerika Serikat.