berita

Donald Trump Didesak untuk Mendeportasi Pangeran Harry, Buntut Pengakuannya Pernah Mengonsumsi Obat Terlarang

Senin, 27 Januari 2025 | 12:46 WIB

 Edisi.co.id - Pembahasan Pangeran Harry seharusnya dideportasi dari Amerika Serikat saat ini sedang menjadi pembicaraan.

Setelah pelantikan Donald Trump, ia langsung mendapatkan tekanan untuk merilis file imigrasi Pangeran Harry.

Desakan itu santer dilakukan oleh lembaga konservatif, Margaret Thatcher Center for Freedom dari The Heritage Foundation yang diwakili oleh direkturnya, Nile Gardiner.

Baca Juga: Squid Game 3 Diprediksi Tayang Lebih Cepat dari Jadwal, Sutradara Ungkap Hal Ini

Menurutnya, Pangeran Harry telah melakukan pelanggaran saat mengajukan visa untuk bisa tinggal di Amerika.

Seperti yang diketahui, usai mundur dari Keluarga Kerajaan Inggris, Pangeran Harry tinggal di Montecito, California bersama Meghan Markle dan kedua anaknya, Archie dan Lilibet.

Pangeran Harry mengaku pernah mengonsumsi obat terlarang

Alasan The Heritage getol untuk diberikan akses melihat file pengajuan visa Pangeran Harry karena pengakuannya tentang obat-obatan terlarang.

Pangeran Harry pernah mengaku dalam memoar Spare di tahun 2023 lalu yang menyebut penggunaan kokain, ganja, dan jamur psikedelik.

“Tentu saja, saya sedang mengonsumsi kokain saat itu,” ujarnya dalam buku tersebut.

“Di rumah seseorang, saat berburu di akhir pekan, saya ditawari dan sejak itu, saya mengonsumsi lebih banyak lagi,” imbuhnya.

Pernyataan yang menyesatkan mengenai permohonan visa atau green card untuk tinggal di Amerika ini dapat mengakibatkan konsekuensi serius, termasuk penghapusan.

Menuntut transparansi dan kesetaraan dalam hukum

Nile Gardiner mengatakan kalau permintaan untuk membuka file tersebut sebagai bagian dari transparansi pada hukum.

Selain itu juga menuntut bahwa semua orang memiliki kesetaraan di mata hukum.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB